5 Tradisi Warga Semarang Menyambut Malam 1 Suro

Sherly Iskandar diperbarui 13 Okt 2015, 20:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Malam 1 Suro sebenarnya adalah malam menjelang tahun baru Hijriyah yang jatuh pada tanggal 1 Muharram. Bagi masyarakat Jawa, malam 1 suro diyakini sebagai malam keramat. Ada banyak ritual yang digelar pada malam tersebut. Umumnya tradisi tersebut bertujuan untuk mencari berkah dan menolak bala atau bencana. Salah satu wilayah di Jawa yang memiliki tradisi di malam 1 suro adalah Semarang.

Berikut ini Bintang.com akan tampilkan beberapa tradisi dan ritual turun menurun yang dilakukan warga Semarang menjelang malam 1 suro. Penasaran? Cekidot!

Berendam di Tugu Suharto Sejak beberapa dekade terakhir, Tugu Soeharto menjadi tempat utama melaksanaan ritual malam 1 suro di Semarang. Tugu ini sebenarnya adalah monumen peringatan yang dibangun untuk mengenang perjuangan mantan presiden Soeharto melawan penjajah Belanda. Letaknya berada di tempuran (pertemuan) dua aliran Sungai Kaligarang yang berada di Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajah Mungkur. Warga percaya jika berendam di tempat ini dapat memberikan keberkahan.

Lek-lekan Warga Saat malam 1 suro hampir sebagaian warga Semarang menggelar ritual lek-lekan (tidak tidur semalam suntuk) dengan berkumpul bersama di gang-gang kampung. Biasanya warga membuat hidangan nasi tumpeng dan menggelar doa bersama.

Mencuci Keris Ritual mencuci benda pusaka berupa keris banyak dilakukan di malam 1 suro. Ritual ini biasanya dilakukan oleh seorang dukun dengan memakai air khusus yang sudah diberi mantera.

Ziarah ke Makam Leluhur Beberapa warga Semarang menghabiskan malam 1 suro dengan ‘ngalap berkah’ atau berziarah ke beberapa makam yang dianggap sebagai tokoh leluhur kota ini. Salah satu makam yang sering dikunjungi adalah makam ulama besar Muhammad Saleh bin Umar As-Shamarani atau dikenal dengan nama Kiai Sholeh Darat di TPU Bergota.

Bersemedi Bagi warga yang mengikuti ajaran Kejawen, malam 1 suro digunakan untuk bersemedi atau bermeditasi. Umumnya mereka mengambil tempat yang sepi dan jauh dari hiruk pikuk manusia. Konon, di beberapa kawasan perbukitan Semarang kerap digunakan untuk bersemedi saat malam satu suro.

 

Nah, itu dia tradisi dan ritual warga Semarang menjelang malam 1 suro. Bagaimana tradisi yang dilakukan di kotamu? Tambahkan di kolom komentar, ya!

 

Baca juga: Mengenal Asal Muasal Pasar Johar, Semarang

What's On Fimela