Ini Alasannya Kenapa Singapura Punya Anak-anak Tercerdas di Dunia

Karla Farhana diperbarui 14 Okt 2015, 00:10 WIB

Fimela.com, Jakarta Bukan hanya pertumbuhan ekonominya yang pesat, pendidikan Singapura pun semakin maju. Ketika orang-orang muda di Indonesia berambisi untuk kuliah di Amerika, Eropa, dan Australia, sejumlah pelajar dari Malaysia, India dan Cina justru memilih Singapura sebagai tempat untuk menimba ilmu. Ternyata, kualitas sistem pendidikan di sana tidak kalah dengan sistem pendidikan di negara-negara adidaya.

Seperti yang ditulis CNN, Singapura kini resmi dinyatakan sebagai negara dengan murid SMA tercerdas sedunia! Kesuksesan sistem pendidikan di sana ternyata juga telah membantu perkembangan ekonomi di negara yang kecil ini. Ketua dari U.S. National Center on Education and the Economy, Marc Tucker, mengatakan, Singapura memiliki kisah yang menarik. Dulunya adalah pelabuhan kapal perang Inggris pada saat Perang Dunia II. Tapi kini, Negeri Singa yang gagah menjadi salah satu negara dengan ekonomi terbaik di dunia, terutama dalam bidang pendidikan dan pelatihan. 

Tucker kemudian melanjutkan, rahasia di balik keberhasilan Singapura dalam dunia pendidikan sangat sederhana. Mereka memilih tenaga pengajar yang sangat berkualitas. Kulitas guru adalah yang terpenting. "Mereka memperoleh tenaga pengajar yang dulunya adalah murid terbaik saat masih di SMA," jelas Tucker.

Sebelumnya, Singapura mengalami kesulitan ekonomi. Seperti yang ditulis CNN, para pekerjanya pun pada saat itu memiliki kemampuan yang rendah. Tapi mulai tahun 1970-an, Negeri Singa mulai bangkit. Dengan pertumbuhan dan pergerakan yang cepat, Singapura kemudian beralih pada pengembangan teknologi yang kian canggih. Otomatis, sistem pendidikan pun juga harus terjaga. Tidak perlu menunggu lama, Singapura kemudian menetapkan tujuannya untuk menjadi negara dengan sistem pendidikan kelas dunia bagi setiap anak. Sistem belajar pun berubah; yang tadinya hanya hafalan, kemudian beralih menjadi kreativitas. 

Direktur pendidikan OECD, Andreas Schleicher mengatakan, untuk mendongkrak keterpurukan, mereka harus memiliki satu sistem. Dengan menggunakan sistem 'pengeboran' yang sangat cepat ini, otomatis mereka juga 'menggenjot' sistem pendidikan untuk membantu pertumbuhan ekonomi agar semakin cepat.

Satu pertanyaan, apa yang bisa membuat anak-anak menjadi sukses di masa mendatang? Kini, mereka sadar, bahwa dunia ekonomi tidak lagi menghargai orang berdasarkan apa yang mereka ketahui. Karena kalau hanya perkara fakta, semua orang bisa mendapatkannya dari penelusuran Google. Tapi dunia ekonomi menghargai orang yang bisa melakukan sesuatu dengan pengetahuan yang mereka miliki. 

Baca juga: 5 Pebisnis Terkaya di Singapura, Salah Satunya Orang Indonesia