Fimela.com, Jakarta Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI) dibentuk oleh 7 produser kenamaan yaitu Chand Parwez Servia (Starvision), Ody Mulya Hidayat (Maxima Pictures), Erick Tohir (Mahaka Pictures), HB Naveen (Falcon Pictures), Gope Samtani (Rapi Films), Raam Soraya (Soraya Intercine Film), dan Putut Widjanarko (Mizan Pictures). Sebagai penggerak organisasi, Chand Parwez menegaskan APFI terbuka untuk semua perusaah film yang ingin bergabung.
"Kita perlu meningkatkan kualitas perfilman Indonesia, agar penonton film tak terus merosot. Sendirian tentu kita tidak bisa. Kita butuh berasosiasi, ini terbuka untuk semua. Pemangku kepentingan yang lain sangat potensial, kita akan buka masukan dari semua, sehingga semua betul-betul ada proses pembelajaran. Syaratnya yang bergabung di APFI tidak bisa bergabung di organisasi lain sejenis," ujar Chand Parwez di Hotel Mulia, Senayan, Jaksel, Senin (12/10/2015).
Sebagai pelaku dan pimpinan perusahaan perfilman, anggota APFI saling mendukung proses belajar. "Kita maju bersama, yang kita perjuangkan bukan sekedar menjual film. Tapi bagaimana meningkatkan kualitas orang yang memproduksi film. Kita perlu sertifikasi sineas agar bisa bersaing dengan sineas luar negeri. Karena tahun depan kita sudah harus bertarung di pasar bebas," katanya.
Baca Juga: APFI, Wadah Perjuangan Baru Perusahaan Film Indonesia
Produser Falcon Pictures, HB Naveen optimistis APFI bisa merangkul anggotanya untuk sama-sama belajar dan memberi yang terbaik. "Makin banyak visi, misi, bangun bangsa bersama. Ini hal positif, kenapa tidak kita menciptakan film kualitas internasional. Berikan kita kesempatan, nggak perlu dari barat ke timur, tapi dari timur kita bisa kesana," paparnya.
Putut Widjanarko dari Mizan Pictures menambahkan APFI bernagkat dari diskusi antar produser. Dia yakin masa depan perfilman Indonesia tergantung pada penonton film Indonesia. Karena itu perlu kerjasama yang solid antar perusahaan film Indonesia.
"Antar kami sudah sering kerjasama, jadi sebenernya sudah saling kita bicarakan. Jadi ini bukan tiba-tiba, tapi menunjukkan hari baik sudah tiba. Tingkatkan pengetahuam kita tentang penonton kita sendriri. Apa yang diperlukan penonton Indonesia," kata Putut.