Fimela.com, Jakarta Mendengar profesi bernama Abdi Dalem ini pasti kamu rada-rada mengeryitkan dahi. Bagaimana tidak? Mereka mengabdi pada kesultanan Yogyakarta dengan penuh bakti. Mengalahkan pengabdian mereka pada keluarga. Yap, pasti kamu tahu banget kalau mereka digaji paling mahal cuma Rp 45 ribu sebulan dan yang termurah sekitar Rp 7.000! What?
Kamu juga akan mengklaim, menjadi Abdi Dalem merupakan perbudakan di zaman modern. Guys, perlu kamu ketahui. Profesi menjadi Abdi Dalem dilakukan dengan penuh kesadaran tanpa keterpaksaan. Mereka tidak mencari materi dan menumpuk kekayaan. Meski hanya digaji sangat kecil bahkan buat makan sehari gak cukup, tapi peran mereka justru mulia. Merekalah penjaga tradisi dan budaya Yogyakarta yang sangat luar biasa.
Bagi mereka menjadi Abdi Dalem merupakan kenikmatan batin yang tidak bisa didapatkan dengan bekerja di kantoran. Jangan dikira para Abdi Dalem ini cuma orang kecil yang gak sekolahan, ya. Ratusan dari 2.300 jumlah Abdi Dalem sekarang ini bergelar sarjana strata 1 alias S1! Keren, kan? Tak hanya itu, para Abdi Dalem ini juga banyak yang menjadi pengusaha, pegawai negeri, hingga dosen!
Para Abdi Dalem ini bertugas di masing-masing pos yang terbagi di keraton Yogyakarta. Jangan dikira tugas mereka ringan, ya. Menjaga tradisi dan budaya merupakan tugas maha berat. Musuhnya banyak, mulai dari teknologi, globalisasi, dan sebagainya. Salah satu Abdi Dalem yang paling terkenal yakni juru kunci Gunung Merapi, almarhum Mbah Maridjan. Sebab kecintaannya pada Tuhan dan keraton, beliau ikhlas menjaga gunung tersebut sampai akhir hayat. Mengharukan dan luar biasa! Salut buat Abdi Dalem Yogyakarta!
Baca juga: Riski Kuncoro Manik, Abdi Dalem Termuda di Sejarah Keraton Yogya