5 Langkah Agar Jadi Kaya dengan Investasi yang Sukses

Karla Farhana diperbarui 12 Okt 2015, 21:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Banyak orang yang ingin kaya dan akhirnya meninggalkan dunia perkantoran. Mereka berbondong-bondong mencari 'kendaraan' lain agar bisa menyelamatkan kesehatan finansial mereka di masa mendatang. Salah satu 'kendaraan' yang banyak orang pilih adalah dengan cara menginvestasikan kekayaannya. Mulai dari properti, emas, dinar, saham, hingga obligasi. Mereka yang tadinya karyawan berubah menjadi investor. 

Investasi pun akhirnya menjadi booming. Hingga orang yang enggak terlalu paham dengan investasi dan pasar saham pun juga ingin ikutan. Memang enggak ada salahnya. Tapi, tanpa pengetahuan, bukannya kekayaan berlipat ganda, investasi 'bodong' dan penipuan yang mereka dapatkan. Untuk itu, penting buat orang awam, terutama anak muda untuk memahami langkah-langkah berinvestasi dengan benar. Sehingga enggak akan kena tipu atau terus-terusan merugi. 

Buatlah target yang spesifik. Kebanyakan, orang ketika ditanya tujuan dan target investasi jawabannya pasti ingin jadi kaya, membiayai pendidikan anak, dan membiayai pernikahan. Alasan dan tujuan seperti itu masih sangat abstrak. Kamu harus menyusun rencana dan tujuan yang sagat spesifik. Misalnya, investasi untuk biaya kiliah S2. Tentukan universitasnya apa. Berapa biaya sampai kamu lulus, termasuk biaya penelitian. Tujuan yang abstrak akan menghasilkan sesuatu yang juga abstrak. 

Ukur jumlah uang harus disiapkan. Setelah menentukan tujuan yang jelas, kamu pasti tahu berapa jumlah uang yang kamu butuhkan. Menggunakan contoh yang sama seperti di atas, kamu harus menghitung biaya penginapan atau asrama. Termasuk biaya hidup selama kamu kuliah. Dengan begitu, angka targetmu menjadi jelas. Hasil perhitungan itu menjadi target yang harus kamu capai lima tahun lagi dengan berinvestasi. 

Analisa apakah targetmu bisa tercapai atau enggak. Setelah keluar angkanya, pikirkan investasi apa yang bisa kamu ambil. Sahamkah? Obligasikah? Dana Reksakah? Jangan salah pilih jennis investasi, karena akn memengaruhi laju pertumbuhan uangmu. Kamu juga harus perkirakan apakah target dengan angka sekian bisa kamu capai? Kalau kira-kira enggak, kamu harus memikirkan tujuan yang lain. Misalnya mengubah universitas yang biayanya lebih rendah. 

Tujuan harus relevan. Makanya, tujuan harus relevan atau masuk akal. Jangan sampai pendapatanmu masih kurang untuk berinvestasi, tapi kamu menginginkan hasil yang banyak dalam waktu lima sampai 10 tahun ke depan. 

Kamu harus tentukan batasan waktu yang jelas. Ingat, investasi ada dua macam; jangka panjang dan jangka pendek. Jangan sampai kamu memilih investasi jangka panjang tapi kamu butuh uangnya kurang dari lima tahun dari sekarang. Uang yang sudah kamu investasikan enggak akan bisa cair sebelum batas waktu yang sudah kamu tentukan. Makanya, kamu harus yakinkan dirimu ketika menentukan batas waktu. 

Nah, dengan lima langkah di atas, kamu enggak akan gagal terus ketika berinvestasi. Jadi, tujuan dan persiapannya pun sudah jelas dan sangat rinci. Dengan begitu, kamu tahu persis untuk apa uang yang kamu investasikan akan kamu gunakan nanti. Dengan begini, perencanaan akan menjadi lebih mudah dan terukur. 

Baca juga: 7 Wilayah di Malaysia yang Sempurna untuk Berinvestasi Properti

What's On Fimela