4 Alasan Kenapa kamu Belum Berani Investasi Saham

Karla Farhana diperbarui 10 Okt 2015, 00:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Kamu pasti tahu, menabung saja enggak cukup untuk menyelamatkan keuanganmu bertahun-tahun kemudian. Kamu tetap harus berinvestasi. Sudah banyak manajer investasi (MI) dan bank-bank yang menyediakan program tabungan berencana hingga investasi. Tapi, masih saja sedikit anak muda yang mulai berani menginvestasikan uangnya di saham. 

Bermain saham memang enggak mudah. Tapi, saham adalah salah satu peluang besar untuk membangun kekayaan untuk masa tua. Tujuannya juga untuk kebaikanmu dan keluarga kecilmu nanti, kalau sudah menikah dan punya anak. Meskipun sudah banyak buku dan seminar yang mengajak hingga mendorong anak muda untuk 'bermain' saham, tetap saja para orang tua yang ikut dalam permainan. Ternyata, keempat alasan ini yang menahan anak-anak muda untuk ikutan investasi saham. 

Enggak punya uang untuk diinvestasikan. Ketika kamu tanyakan beberapa anak muda kenapa enggak memilih saham, mereka akan menajwab karena enggak punya apa-apa untuk diinvestasikan. Sebenarnya, kalau pengelolaan uang mereka baik, pasti ada uang sisa yang bisa kamu kumpulkan dan ditabung. Setelah terkumpul banyak, baru, deh kamu investasikan. Beli saham mungkin butuh uang yang banyak. Tapi kan ada reksa dana saham. Kamu bisa menginvestasikan uangmu dalam jumlah sedikit. Nanti, profesional dari MI yang bersangkutan akan mengelola uangmu bersama uang orang lain untuk dibelikan saham. Reksa dana saham ini sama dengan reksa dana pendapatan, tapi bedanya semua uangmu diinvestasikan pada saham. 

Takut dengan mitos perjudian pada pasar saham. Mungkin kamu pernah dengar kalau main saham itu sama saja dengan judi. Karena unsur gambling-nya sangat keras. Tapi sebenarnya, saham bukannya judi. Karena kenaikan dan penurunan harga saham ada penyebabnya. Jadi, kamu bukan 100% spekulasi dan kaalh-menang. Ada ilmunya untuk mengetahui kapan harga saham naik dan turun. 

Enggak mengerti bagaimana aturan mainnya. Ini adalah alasan yang paling banyak orang lontarkan. Enggak tahu cara mainnya! Padahal, banyak buku panduan yang ditulis para broker, investor, serta ekonom kawakan. Mulai dari yang lokal hingga yang berbahasa asing. Kamu enggak perlu balajar semua teori ekonomi. Pelajari saja pergerakan pasar. Bagaimana caranya 'meramal' harga saham yang naik-turun. Semuanya enggak ada yang enggak mungkin kalau kamu punya kemauan. 

Takut rugi. Takut rugi juga menjadi salah satu alasan orang takut bermain saham. Masalahnya, kerugian dan keuntungan itu tergantung dengan indeks harga saham gabungan (IHSG). Kalau harga sahammu turun, tapi nilainya masih lebih tinggi dari saham IHSG, bukan berarti kamu rugi. Tapi, memang ketika membeli dann menjual sahammu, kamu perlu tahu ilmunya supaya enggak salah waktu. Jangan sampai harga saham naik, kamu malah beli. Tapi ketika harga saham turun, kamu malah jual. Ini justru yang dibilang merugi. 

Nah, itu dia empat hal yang menahan banyak anak muda untuk ikut main saham. Padahal, saham merupakan jenis investasi yang cukup menjanjikan. Asal, enggak salah caranya. Tentu saja kamu harus belajar terlebih dahulu sebelum benar-benar terjun pada dunia ini. Kamu juga harus punya modal. Jangan hanya mengandalkan investasi emas, yang hanya akan mempertahankan kekayaanmu jika terjadi inflasi gila-gilaan. Dan bukan berarti emas serta reksa dana enggak punya risiko. Cobalah untuk bermain saham sekarang. 

Baca juga: Ketahui 5 Hal Ini Sebelum Mulai Berinvestasi Bagi Kaum Muda