Luncurkan Album 11/12, Netral Bertranformasi Jadi NTRL

Syaiful Bahri diperbarui 08 Okt 2015, 00:20 WIB

Fimela.com, Jakarta Band yang mengusung musik tempo tinggi dan keras atau yang disebut alternative rock dan punk rock Netral akhirnya merilis album terbaru mereka pasca tiga tahun vakum berkarya. Selain meluncurkan album ke-12, band yang digawangi Bagus Dhanar Dhana (Bagus-vokal-bass), Eno Gitara Rhyanto (Eno-drummer) dan Christoper Bollemeyer (Choky-gitaris) juga meluncurkan nama baru mereka dengan nama NTRL.

Nama NTRL diakui salah satu personilnya, Eno sebagai perwujudan Netral yang sesungguhnya yang kini bertransformasi dengan nama NTRL. Hal-hal baru, baik nama maupun album baru juga menandai eksistensi NTRL di industri musik tanah air sejak 1991 silam.

"Untuk nama NTRL memang biar lebih diingat aja, ditambah launching album baru kita pasca tiga tahun vakum berkarya maka kami persembahkan sesuatu yang baru, NTRL dengan album 11/12," ujar Eno saat NTRL menggelar jumpa pers di Rolling Stone Cafe, Ampera Raya, Jakarta Selatan, Rabu (7/10/2015).

Album NTRL 11/12 diakui Bagus memang digarap sekitar tahun 2014. Sejumlah ide baru muncul dari ngejam (latihan bersama) untuk mencari materi-materi lagu yang akan dimasukan ke dalam album baru mereka. Di album ini, single andalan pun terpilih dengan judul lagu Sakit Jiwa.

"Memang lagu ini liriknya kasar, itu terlintas saja di otak gue. Seperti kata 'aje gila' yang diulang ulang, itu memang kacau. Dan itu nyambung sama realita, seolah menggambarkan dunia ini gila," terang Bagus sebagai pencipta lagu Sakit Jiwa.

Untuk proses album, Choki menambahkan memang menggarap album 11/12 NTRL ini sangat cepat pembuatannya. "Pembuatan sih pas sibuk-sibuknya. Kami bikin tahun 2014 kemarin, setiap ada jadwal kosong kami ngumpul. Prosesnya cepat sih, sekitar 6 bulan, dari rekaman, mixing, mastering, sampai akhirnya kami ketemu label baru Orca Music Club," ungkap Choky.

Kesulitan yang memakan waktu, lanjut Choky mengatakan, lantaran adanya prosedur manajerial kontrak yang harus diselesaikan dengan label Netral yang terdahulu. "Lamanya cuma beresin urusan kontrak aja dengan label lama. Album ini kami buat dari nol, mulai dari awal. Kami punya bank lagu, ada lebih dari 20 lagu. Setelah kami coba, ternyata materinya nggak relevan. Sehingga kami buang semua dan pada akhirnya jadilah album ini, 11/12," tandas Choky.