Eksklusif Fatin Shidqia: Menyanyi adalah Pekerjaan Terindah

Nizar Zulmi diperbarui 07 Okt 2015, 08:20 WIB

Fimela.com, Jakarta Empat tahun lalu mungkin orang tak mengetahui siapa itu Fatin Shidqia Lubis. Saat itu gadis kelahiran 30 Juli 1996 tersebut mungkin hanya dikenal teman dan keluarga sebagai pecinta musik, sosok pendiam, dan penggemar film-film kartun dan anime Jepang.

Namun sekarang Fatin telah menjelma sebagai salah satu penyanyi kenamaan tanah air berkat ajang pencarian bakat yang memunculkan potensinya. Kerap dibilang sebagai artis instan, penyanyi yang identik dengan hijab fashionable-nya ini menanggapi hal tersebut dengan santai. Baginya kerja keras merupakan kunci utama untuk meraih kesuksesan yang ia rasakan sekarang.

Mengikuti kontes menyanyi, Fatin justru mengalami banyak perkembangan dari pengalaman dan usaha gigihnya mengolah vokal. Karena itu, menjawarai X Factor menurutnya bukan hasil yang instan.

"Justru aku ikut ajang pencarian bakat itu belajar banyak banget. Kalau dibilang instan nggak juga sih, karena aku tiap hari latihan rutin, belajar teknik vokal, stage act dan harus tampil konsisten dari minggu ke minggu," tutur Fatin Shidqia dalam wawancara eksklusif Bintang.com di SCTV Tower, Senayan Jakarta (8/9).

Di usianya yang masih remaja, Fatin pun menyimpan sejuta mimpi yang akan ia kejar di jagat entertainment. Di matanya, tak ada istilah berhenti untuk belajar. Semua dilakoninya dengan semangat menggebu yang disertai doa dan usaha.

Baca Juga: Ogah Terlena di Akting, Fatin Shidqia Siapkan Album Kedua

Dalam sesi wawancara ini Fatin juga banyak bicara tentang sudut pandangnya bermusik. Pelantun tembang 'Aku Memilih Setia' ini juga menyampaikan berbagai hal yang ia rasakan sebelum dan sesudah menjadi entertainer. Simak kutipan selengkapnya berikut ini.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Fatin dan Masa Depannya Sebagai Solois

Fatin Shidqia ungkap perjuangan dan kecintaannya terhadap dunia tarik suara. Simak penuturannya dalam wawancara eksklusif Bintang.com. (Foto: Fathan Rangkuti, Digital Imaging: Denti Ebtaviani/Bintang.com)

Hobi menyanyi sejak kecil, Fatin Shidqia punya selera musik yang beragam. Menjalani masa-masa sekolah dengan pergaulan yang sempat mengucilkannya, Fatin menjadi sosok yang tertutup dan cenderung jarang bergaul. Ia pun banyak menghabiskan waktunya dengan menonton kartun dan anime Jepang kesukaannya.

Namun dari situ Fatin mulai bisa menggali minat dan bakatnya lebih jauh. Sempat menggilai lagu-lagu Jepang, Fatin akhirnya mengenal karya dari nama-nama besar seperti Rihanna dan Beyonce Knowles.

Bahkan ketertarikan terhadap musik membuat Fatin nekat menciptakan lagu untuk seseorang spesial saat masih duduk di bangku SMP. Dengan tersipu malu Fatin berbagi cerita kepada redaksi Bintang.com

Sebenarnya sejak kapan Fatin suka menyanyi?

"Dari kecil emang suka nyanyi, tapi lebih ke lagu-lagu anime atau band Jepang gitu sih. Mungkin karena aku suka nonton anime dan baca komik. Tapi sampai sekarang masih suka sih, meski nggak banyak waktu kaya dulu,"

Sejauh mana keterlibatan Fatin di karya-karya yang sudah dirilis?

"Aku sebisa mungkin terlibat dalam proses pengerjaannya ya. Tapi kalau nyiptain lagu sendiri belum. Pernah sih waktu SMP dulu, tapi masih jelek dan nggak untuk diproduksi. Hehe,"

Kalau boleh tahu lagunya tentang apa sih?

"Jadi dulu pernah suka sama seseorang terus nulis lagu. Tapi ya gitu, namanya juga masih SMP, masih cinta monyet. Nggak lah, nggak dimasukin album. Karena masih belum bisa musik, hasilnya ya gitu deh. Nanti mungkin kalau udah bisa main alat musik bakal nyiptain lagu sendiri yang bagus,"

Mimpi dan rencana apa sih yang ingin kamu wujudkan? Konser tunggal?

"Mungkin ketika aku bisa ngedance, someday. Aku belum bisa ngedance sih sekarang, kaya masih canggung banget. Kalau konser aku yakin untuk membuat konser yang bagus itu persiapannya nggak sebentar. Menurutku, satu album tuh kurang untuk bikin konser gede. Karena sayang banget, konser gede itu butuh konsep yang bagus kan,"

3 dari 3 halaman

Fatin, Sebelum dan Sesudah Jadi Entertainer

Fatin Shidqia ungkap perjuangan dan kecintaannya terhadap dunia tarik suara. Simak penuturannya dalam wawancara eksklusif Bintang.com. (Foto: Fathan Rangkuti, Digital Imaging: Denti Ebtaviani/Bintang.com)

Menjadi kaya dan terkenal hampir pasti menjadi keinginan semua orang. Namun untuk dapat meraih keduanya tidaklah mudah, tak terkecuali bagi Fatin Shidqia Lubis. Prestasi yang dicapai sekarang sangat disyukurinya sebagai hasil kerja keras dan dukungan orang-orang terdekat.

Terlebih dunia entertainment yang digeluti Fatin sangat sulit diprediksi. Selera masyarakat yang berubah-ubah, kolapsnya industri musik dan banyaknya penyanyi pendatang baru menjadi tantangan tersendiri bagi Fatin. Ia bahkan sempat merindukan hidupnya yang dulu, yang tak sesibuk sekarang.

Meraih karier mapan sebagai penyanyi dan dikenal banyak orang, apa yang dirasakan seorang Fatin?

"Mungkin lebih ke arah kaget, kok sesibuk ini ya. Kok dulu aku lihat di TV kok kayanya enak terus. Misalnya mereka hidupnya glamor, apa segala macem. Menurutku untuk maintain popularitas itu susah. Jadi lebih menghargai aja sih, bahwa untuk meraih semua itu nggak gampang,"

Jadi Fatin pernah merasakan titik jenuh dengan gemerlap dunia entertainment?

"Kalau jenuh pasti ada. Kaya ngerasa pengen deh seharian di kamar udah nggak ngapa-ngapain, tiduran, makan chiki sambil nonton TV sekedar kaya gitu. Tapi di satu sisi aku juga bersyukur banget nyanyi itu emang menyenangkan diri aku sendiri, dan kalau bisa menyenangkan orang lain itu bonus. Dan menurutku itu adalah pekerjaan terindah yang bisa aku dapetin sih. Kaya aku hobi banget nyanyi, terus dibayar. Menurutku nggak ada yang lebih bagus dari itu,"

Sekarang kan punya Fatinistic, sepenting apa sih arti mereka buat kamu?

"Aku nganggep mereka kaya temen biasa aja sih. Nggak mau nganggep mereka fans yang setiap aku perform, ketemu mereka, foto, kelar, nggak mau kaya gitu. Aku pengennya mereka jangan ngerasa kaya beda tingkat sama aku. Pengennya mereka nyapa aku nggak yang takut-takut gitu, tapi yang cuek biasa aja. Sedekat itu sih,"

Pernah dapat omongan nggak enak di social media?

"Aku yakin dari 1 juta orang yang seneng sama kita, ada 100 ribu yang nggak suka. Which is, 100 ribu itu banyak kan. Jujur awalnya aku sempet sakit hati. Aku nggak pernah ketemu sama dia tapi dianya ngata-ngatain seenaknya. Tapi lama-lama ya emang gitu konsekuensi dari jalan yang aku pilih tuh kaya gitu. Paling aku ngeblock beberapa orang yang menurut aku udah keterlaluan. Yah nggak usah dipikirin lah. Kalau nggak suka dibales nggak suka nanti nggak kelar-kelar,"