Fimela.com, Jakarta Banyak orang yang senang menulis di situs blog. Bahkan ada yang coba-coba menulis novel. Bercita-cita ingin menjadi penulis tapi, enggak pernah menyelesaikan tulisannya. Ketika menulis novel, tiba-tiba antusiasme dan semangatnya untuk menulis hilang begitu saja. Lantas dia tinggalkan kertas, pulpen, dan segala imaji.
Betul memang, ide enggak akan selalu datang menghampiri. Tapi, bagaimana jika tulisanmu sudah ditunggu-tunggu para pembaca setia? Kalaupun antusiasme pembaca enggak terlalu penting, tapi kamu punya satu kewajiban. Kamu mungkin pernah bertekad untuk membuat satu tulisan setiap harinya. Tapi kini, tanpa semangat dan imajinasi, produktivitasmu menurun drastis. Namun, jangan dulu mengehempaskan gairahmu untuk menjadi penulis. Dengan melakukan tiga cara ini, kamu akan jadi lebih produktif lagi dalam menulis.
Jangan pernah menulis tanpa arah. Sebagian orang enggak menentukan angle terlebih dahulu sebelum menulis. Makanya arah tulisan menjadi kabur. Meskipun kamu menulis fiksi, kamu juga butuh plot dan alur cerita secara garis besar. Ini adalah kerangka, atau pondasimu untuk menulis. Sehingga tulisanmu enak dibaca. Selain itu, kamu enggak akan kehilangan arah di tengah jalan. Arah menulis yang tak pasti sering kali menjadi hambatan bagi penulis.
Tantang dirimu sendiri. Kamu enggak bisa menambah jumlah kata setiap hari ketika menulis. Enggak ada aplikasi atau robot sekali pun yang bisa membantumu untuk terus menulis. Yang bisa menolong hanya kamu. Jadi, cobalah untuk menantang dirimu sendiri. Buat target seperti 1500 kata sehari. Kalau kamu menulis kurang dari jumlah kata yang sudah kamu tentukan, kamu harus menentukan hukumanmu sendiri. Tapi jangan lupa untuk dilaksanakan, ya.
Tulis saja yang ada dalam benak. Banyak orang yang bingung ingin menulis apa. Ada ide, tapi enggak tahu harus mulai dari mana. Lebih baik kamu tulis saja semua yang ada di kepala. Jangan hiraukan kesalahan penulisan dan kesalahan urutan kejadian. Setelah selesai, beristirahatlah sejenak, kira-kira 15-30 menit. Baru kemudian mengeditnya agar menjadi rapi dan enak dibaca.
Dengan cara di atas, imajimu akan terus bermunculan. Coba saja tanyakan kepada para penulis handal seperti Pramoedya Ananta Toer. Menulis baginya adalah hidup. Dan untuk bisa menulis, kamu hanya membutuhkan satu hal; konsistensi. Dengan begitu, imajimu akan mengikuti.
Baca juga: Ketahui 5 Hal Agar Kamu Bisa Menulis Buku Hingga Selesai