Film Ketika Mas Gagah Pergi Diproduksi dengan Cara Patungan

Joanzen Yoka diperbarui 03 Okt 2015, 04:50 WIB

Fimela.com, Jakarta Tekad Helvy Tiana Rosa untuk menfilmkan novel karyanya, Ketika Mas Gagah Pergi, telah terwujud. Rupanya, Helvey melakukan peran ganda. Selain sebagai penulis, wanita kelahiran Medan itu juga bertindak sebagai produser. Siapa sangka, film tersebut ternyata diproduksi secara patungan.

"Dari 120 kota kita enggak selalu minta uang. Jadi di sana itu kita cuma cerita, kemudian teman-teman tergerak. Kita dapet sekitar 300 juta, ada yang menyumbang bentuknya macam-macam. Enggak selalu uang. Ada yang nyumbang musik, yang nilainya jauh lebih banyak dari itu dan kemudian kita dapat rekan," tutur Helvy Tiana Rosa di kawasan Bintaro, Jakarta, Kamis (1/10/2015).

Diakuinya, tidak keseluruhan dana yang didapatkan adalah hasil sumbangan. Setelah mencari sumber dana lain, Helvy dan kawan-kawan mendapatkan tambahan biaya produksi lain dari sponsor dan investor.

Baca Juga: 11 PH Sempat Tawar Novel Ketika Mas Gagah Pergi Untuk Difilmkan

"Sebagian kita dapet sponsor. Saya ini baru pertama kali jadi produser dan ini karya sastra yang dibuat dengan cara patungan. Sekarang sudah terkumpul (dana) Alhamdulillah. Ada investor-investor yang tergugah," sambung Helvy.

Meski dana yang didapat tidak terlalu banyak, namun Helvy tetap membayar kru dan pemain secara profesional. Nantinya jika film Ketika Mas Gagah Pergi mendapatkan 1 juta penonton, Helvy akan menyumbangkan penghasilan kepada anak-anak Indonesia timur dan Palestina. 

"Kru dibayar secara profesional. Tapi nanti hasil film ini kalo misallkan dapet 1 juta penonton kita mau sumbangkan ke anak-anak Indonesia timur sebanyak 1 milyar. Dan 1 milyar lagi buat pendidikan anak-anak di Palestina," tandas Helvy Tiana Rosa.

What's On Fimela