Adanya Hari Batik Nasional membuat Titi DJ mempertanyakan mengapa ada hari khusus batik. Pasalnya batik sendiri memang sudah menjadi identitas Indonesia. (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Tapi ya memang begitulah orang-orang kita. Kalau sudah ada yang klaim, seperti kemarin-kemarin tradisi dan budaya kita di klaim Malaysia, baru deh pada ribut-ribut," jelas pelantun ‘Bahasa Kalbu’ ini. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Ditemui di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis malam (1/10/2015), pemilik nama Titi Dwijayanti ini mengaku memang banyak mengenal jenis batik dari berbagai daerah. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Meski tidak tahu terlalu mendalam, namun banyak jenis batik yang diketahui oleh Titi DJ seperti batik tulis, cat, dan juga ada batik print dari Cina. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Wanita kelahiran 27 Mei 1966 ini berharap pelestarian akan batik bisa terus digalakan kembali hingga bisa masuk ke pelosok-pelosok tanah air. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Dengan beragam jenis batik yang ada, Titi DJ mengatakan harus ada upaya penggalakkan mengenai info batik yang ada sehingga masyarakat Indonesia menjadi ‘melek’ pengetahuan dan lebih menghargai batik. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Titi DJ pun berkeinginan pengetahuan tentang batik sudah diajarkan sejak bangku Sekolah Dasar sehingga anak-anak kecil tahu bahwa seharusnya batik dihargai karena merupakan sebuah karya tangan yang sulit dibuat. (Deki Prayoga/Bintang.com)