Fimela.com, Jakarta Tema yang diangkat dalam film The Martian sungguh sensitif pada dunia keilmuan. Jika tidak jeli, maka dapat dipastikan film akan banjir kritikan. Namun kenyataan itu tidak terjadi di film yang dibintangi oleh Matt Damon ini yang justru banjir pujian.
"Hampir seluruh detail teknik yang ada di film The Martian itu benar. Ini tentang satu orang, satu pikiran dan satu hati," ucap Robert Zubrin selaku pimpinanan Mars Society dikutip NPR.
Salah satu ilmuwan NASA dari Laboratorium Tenaga Penggerak Jet, Suzanne Smrekar juga melemparkan pujiannya untuk film The Martian. "Atmosfer Mars yaitu seratus kali dari tekanan di atmosfer kita, sehingga benar-benar tidak bisa memberikan banyak kekuatan. Itulah satu lisensi artistik besar dari seluruh buku The Martian," ujarnya.
Baca Juga: Film The Martian Dibantu NASA Dalam Proses Penggarapannya
Film The Martian memang diangkat dari novel best seller karya Andy Weir. Siapa sangka, penulis asal California ini hanya mengandalkan mesin pencarian Google untuk merangkai cerita novel science fiction-nya. "Penelitian premier saya hanya menggunakan Google," akunya.
Pemikiran Weir rupanya sudah sangat mendekati ilmuwan. Ia berpikir bagaimana cara untuk astronot yang terdampar bisa makan. Dalam film The Martian, Mark Watney (Matt Damon) dikisahkan terdampar di Mars dan harus bertahan hidup di sana hingga sinyal ke bumi diterima.
"Kami mempunyai teknologi untuk mengubah karbon dioksida menjadi oksigen, kami mempunyai teknologi untuk membuat kotoran kembali menjadi air yang dapat diminum. Tapi kami tidak punya teknologi yang mudah untuk membuat makanan. Satu-satunya cara untuk mendapat makanan adalah dengan menanam," tukas Any Weir selaku penulis novel The Martian.