Fimela.com, Jakarta Wafatnya pengacara senior Adnan Buyung Nasution menyimpan kenangan tersendiri bagi pengacara Maqdir Ismail. Ia pernah satu kantor bersama Adnan Buyung di firma hukum Adnan Buyung Nasution Associates selama lima tahun dari 1995-2000.
"Ia selalu mengingatkan kepada saya dan teman-teman agar jangan berhenti belajar. Saya sendiri akhirnya melanjutkan kuliah setelah 20 tahun menangani persoalan-persoalan hukum," ungkap Maqdir saat dihubungi Bintang.com,Rabu (23/9/2015).
Baca juga: Ini Wasiat Adnan Buyung Nasution kepada Keluarga
Maqdir terakhir bertemu dengan Adnan Buyung dua hari lalu saat Adnan Buyung dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Itu pertemuan terakhir Maqdir dengan Adnan Buyung.
"Saya tak berbicara dengan dia karena saat saya datang ia sedang tidur. Sebelumnya, saya pernah bertemu saat Bang Buyung merayakan ulang tahun perkawinannya yang ke-60 di Grand Mahakam pada Agustus lalu," ungkap Maqdir.
Baca juga: Surya Paloh: Adnan Buyung Sebagai Pengacara Pembawa Perubahan
Di mata Maqdir Ismail, banyak perjuangan Adnan Buyung Nasution yang harus dilanjutkan. Seperti revisi KUHAP, Undang-Undang Korupsi, dan pengembangan hukum serta perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia. "Kepergian Bang Buyung tentu jadi duka yang mendalam bagi dunia hukum. Karena banyak jasa yang telah disumbangkan untuk kemajuan hukum di Indonesia," tegas Maqdir Ismail.