Fimela.com, Jakarta Saat Harper Lee mengumumkan publikasi novel terbaru, Go Set a Watchman, awal tahun ini, semua pembacanya menyambut dengan suka cita. Bagaimana tidak? Publikasi terakhir novel karya Lee ,To Kill a Mockingbird, terjadi pada 1960, 55 tahun yang lalu.
Berbeda dengan Lee yang sudah 'pecah telur'. Beberapa penulis ini tak lagi menerbitkan hasil karyanya karena beberapa alasan. Namun, tentu saja novel berbagai genre ini masuk dalam golongan satu yang abadi, satu yang tak tergantikan. Plot yang dijabarkan tak lekang oleh waktu. Membacanya berkali-kali, kamu akan dapatkan perspektif yang berbeda.
Emily Bronte
Siapa yang tak tahu Wuthering Height? Novel yang banyak disebut di berbagai novel lainnya ini memang sudah jadi bacaan wajib bagi para pecinta drama. Tak sekedar menimbulkan genangan air di pelupuk mata, novel ini pun punya susunan dan pemilihan diksi yang begitu indah. Dipublikasikan pada 1847, satu tahun setelahnya, yakni pada 19 Desember 1848, Emily meninggal tepat seminggu setelah kepergian saudara laki-lakinya, Bramwell.
Anna Sewell
Penulis kelahiran Great Yermouth, Inggris, 1820 ini mengalami kecelakan di usia 12 tahun saat pulang sekolah. Kejadian itu membuat Sewell tak bisa berjalan tanpa tongkat untuk seumur hidupnya. Seakan tak terpengaruh, ia malah menuangkan semua pengalaman dan kecintaannya pada kuda di sebuah novel, Black Beauty, yang dipublikasikan pada 1877. Setelah lima bulan dari perilisan Black Beauty, Sewell meninggal karena TBC yang dideritanya.
Oscar Wilde
Menghasilkan begitu banyak puisi dan cerita pendek, namun Wilde hanya merilis satu novel, The Picture of Dorian Grey, pada tahun 1890. Mengambil latar era Victoria yang begitu epik di Inggris, novel ini berkisah tentang Basill Harward, seorang seniman yang terkesan akan kecantikan Dorian. Namun, kekaguman itu berakhir pada transaksi jiwa yang dilakukan Harward. Wilde meninggal di Paris pada 1900.
Baris Pasternak
Penulis kelahiran Moskow, 1890 ini sempat memperlajari musik dan filosofi, sebelum akhirnya memutuskan untuk bergelut di bidang literatur. Sempat memenangkan dua penghargaan Nobel sebelum meninggal di tahun 1960, Paternak terkenal karena novel epiknya, Docktor Zhivago, yang dipublikasikan pada tahun 1957.
JD Salinger
Sebelumnya, Salinger menghasilkan beberapa cerita pendek, seperti A Perfect Day for Bananafish dan The Laughing Man yang sudah dipublikasi di akhir tahun 1940. Sukses tak terduga ternyata diraih karena penerbitan novel The Catcher in the Rye pada tahun 1951. Baru pada tahun 2010 kemarin lah, Salinger meninggal.
Satu novel yang seakan menceritakan semesta penulisnya. Cukup satu karya untuk membuat masyarakat dunia tercengang. Hingga hari ini, novel-novel tersebut masih laris dan terus menambah jumlah pembaca. Kalau kamu tahu penulis terkenal lainnya yang hanya merilis satu novel, langsung tambahkan di kolom komentar aja.
Baca Juga: 5 Buku yang Sanggup Bantu Kamu untuk Lebih Menghargai Hidup