Fimela.com, Jakarta Setiap orang pasti mendambakan rumah impiannya masing-masing. Ketika sudah mendapatkan pekerjaan yang stabil, kamu pasti berpikir untuk membeli kebutuhan yang paling penting; rumah. Selain kebutuhan, rumah juga bisa menjadi salah satu pilihan investasi. Tapi, kebanyakan orang enggak mengerti bagaimana cara membelinya. Sehingga banyak juga yang salah ambil lokasi.
Selain lokasi yang salah sehingga harga pun enggak jauh bertambah tiap tahun, banyak juga orang yang 'asal' beli rumah. Artinya, mereka enggak memikirkan kondisi keuangan dan hal-hal lain sebelum memutuskan untuk membeli rumah. Jadi, kapan, sih, waktu yang tepat untuk beli rumah? Apakah saat menjadi karyawan baru pun asal sanggup kamu boleh cicil rumah? Kalau kamu ingin tahu, ini dia empat hal yang harus kamu perhatikan.
Pahami uang masuk dan keluar. Sebelum memutuskan untuk membeli rumah impianmu, kamu harus memahami arus uang masuk dan keluar. Kamu harus tahu berapa jatah atau bagiandari seluruh gaji yang bisa kamu tabung untuk membeli rumah. Misalnya 30% dari gajimu perbulan kamu investasikan untuk membeli rumah dua tahun lagi. Setelah uang terkumpul, barulah kamu siapkan segala urusan dan keperluan yang dibutuhkan.
Uang yang kamu investasikan di luar uang yang kamu tabung untuk uang jaga-jaga atau darurat. kamu harus punya uang darurat agar kamu masih punya tabungan jika harga tanah ternyata melambung tinggi. Atau ketika membangun rumah, kamu salah perhitungan. Sehingga rumahmu yang belum jadi enggak terbengkalai.
Kontrol uang yang ada ditabungan. Kamu harus mengontrol uang yang ada ditabunganmu. Seperti yang dikatakan di poin atas, kamu harus membagi-bagikan pendapatanmu perbulan. Bagi gajimu menjadi tiga bagian; 70% untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, 10% untuk uang jaga-jaga dan sisanya kamu investasikan untuk membeli rumah.
Berinvestasilah. Sebenarnya kalau kamu enggak menginvestasikan uangmu sebelum membeli rumah impian pun enggak masalah. Kamu bisa menabung dan berhemat untuk mengumpulkan uang. Tapi, sebaiknya kamu investasikan uangmu. Sehingga waktu yang dibutuhkan hingga uangmu terkumpul enggak terlalu panjang. Tapi kamu juga harus paham tentang jenis investasi apa yang harus kamu pilih. Konsultasikan dengan orang bank kepercayaanmu.
Ketahui semua biaya dan berkas yang terkait. Sambil menunggu uangmu cukup, kamu juga harus mulai mencari-cari lokasi yang strategis. Jangan hanya melihat harga tanah yang murah, tapi jauh dari tempatmu bekerja. Atau lokasi anak-anak bersekolah. Karena ongkos sehari-hari yang akan kamu keluarkan justru lebih mahal. Dan ini akan membuat ketidakstabilan keuangan rumah tanggamu.
Selain lokasi, kamu harus memeriksa berkas-berkas dan syarat untuk membeli rumah. Siapkan dari jauh-jauh hari sehingga kamu enggak akan terburu-buru ketika menyiapkannya. Kalau kamu memilih apartemen, lebih baik kamu pikirkan fasilitas, keamanan dan lokasinya. Karena setiap iklan dan promosi selalu mengatakan dan menunjuukan lewat peta kalau lokasi dekat dengan pusat belanja dan kota. Padahal, pada kenyataannya cukup jauh. Jadi, jangan sampai sudah beli, kamu jadi susah.
Nah, itu dia yang harus kamu pikirkan. Jangan sampai kamu kehabisan uang tabunga hanya untuk membeli rumah. Kalau kamu ingin membangun rumah, jangan terburu-buru. Kamu juga harus punya tabungan cadangan untuk berjaga-jaga harga di luar ekpektasi. Sehingga kamu enggak akan sengsara. Jangan sampai kamu punya rumah besar tapi enggak ada uang untuk membeli makanan yang bergizi.
Baca juga: 5 Aturan Dasar yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Berinvestasi