Fimela.com, Jakarta Imbas dari kebakaran hutan yang melanda Kalimantan dan Sumatera menyebabkan kabut asap yang menyelimuti wilayah sekitar. Tidak hanya itu, kabut asap pun juga dialami Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang terkena polusi udara dari kabut asap tersebut. Pembakaran hutan ini banyak mengundang tanggapan baik dari masyarakat dan kalangan selebritis yang turut memberikan doa serta kritikan kepada pemerintah, salah satunya datang dari kalangan selebritis adalah aktor Ari Wibowo yang mengatakan kabut asap diharapkan segera dicari solusinya.
Baca juga: Meski Dibayar Mahal, Ari Wibowo Ogah Bintangi Iklan Rokok
“Masalah kabut asap ini kan dilihat dunia juga. Seharusnya pemerintah bisa segera ambil tindakan dan mengambil sikap dari masalah ini,” ujar Ari Wibowo kepada Bintang.com ditemui di Intercontinental Midplaza, Jakarta Selatan, Rabu (16/9/2015).
Lebih lanjut pria kelahiran Berlin, Jerman, 26 Desember 1970 silam ini beranggapan bahwa kabut asap bisa mencoreng nama bangsa Indonesia. Pasalnya, masalah pembakaran hutan sudah menyebabkan polusi udara hingga ke Negara-negara tetangga.
“Ini bukan masalah baru, tetapi sudah terjadi berkali-kali. Dampaknya tidak hanya sementara tapi jangka panjang. Negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura kan sampai komplain juga, pemerintah harus ambil sikap segera," jelas adik kandung artis Ira Wibowo ini.
Aktor yang mengawali karier sebagai model ini enggan menyalahkan oknum siapa yang terlibat sebagai dalang pembakaran hutan. Menurutnya, yang terpenting dari masalah ini adalah mencari solusi segera dan mengambil tindakat tepat karena masalah ini sudah dilihat negara-negara.
“Kan bukan masalah nasional lagi, ini sudah jadi pembahasan international. Negara kita dilihat Negara lain di dunia. Saya hanya berpendapat, saya bukan politisi dan juga bukan pengusaha dan saya tidak menyalahkan siapa atau pihak manapun,” tegasnya.
Baca juga: Punya Jiwa Asyik, Rahasia Ari Wibowo Tetap Keren di Usia 40 Tahun
Melihat kejadian ini, Ari Wibowo meyakini adanya oknum yang mencari keuntungan dari kasus pembakaran hutan tersebut. “Ini sudah pasti bicara keuntungan orang tertentu yang meraup keuntungan dan harus dihentikan karena merugikan banyak orang," tandasnya.