Fimela.com, Jakarta Tidak sedikit fesyen dari negara asing yang menjadi primadona di negeri ini. Semisal demam Harajuku Style atau Korea Style yang sempat menjadi trend di kalangan anak muda. Menurut Ayu Dyah Pasha, bukan tidak mungkin batik yang menjadi warisan budaya dinomor duakan. Padahal gaung batik sudah begitu dikenal luas hingga ke manca negara.
Sebagai Ketua Umum Ikatan Pecinta Batik Nusantara (IPBN), belum lama ini Ayu meneggelar kegiatan Batik Attack dengan melibatkan 165 siswa di Medan. Kegiatan yangdiharapkan dapat mengedukasi dan mengenalkan kaum muda tentang batik.
"Ini karya yang luar biasa lho. Kami ajarkan ke mereka. Paling tidak, mereka tahu soal batik. Kalau mau tahu batik itu, kita secara tidak langsung juga belajar sejarah lho. Belum lagi soal filosofi batik. Kita sudah dihajar sama harajuku style, korea style. Atau membeli brand-brand bermerek, batik mereka lupakan," papar Ayu Dyah Pasha di Grand Kemang Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (15/9/2015).
Membuktikan kecintaannya, hampir setiap hari Ayu mengabdikan diri demi lestarinya batik Indonesia. Bukan hanya di Jakarta, Ayu bersama lembaga IPBN berkeliling ke kota-kota di daerah memperkenalkan keindahan batik nusantara. "Hampir setiap hari kami melakukan kegiatan, baik di Jakarta maupun di kota lain. Hampir separuh waktu saya sudah bekerja di IPBN," jelasnya.
Menjadi upaya memperkenalkan batik, Ayu bersama IPBN kembali menyelenggarakan Putra Putri Batik Nusantara (PPBN). Acara yang diselenggarakan sejak 2011 ini ingin kembali menggaungkan batik lebih luas lagi.
Baca juga: Ayu Dyah Pasha: Saya Pecinta Batik
"Ini tahun kelima diadakan Putra Putri Batik Nusantara. Lewat ini kita menggaungkan bati kembali," ucap Ayu Dyah Pasha.