Fimela.com, Jakarta Namanya Aji Mustafa. Melihat perawakannya biasa saja, persis kamu dan kawan-kawanmu. Tapi kalau kamu mendengar kisahnya, kamu bakal tertunduk antara haru atau malu. Nama Aji mulai tersohor saat pengusaha asal Yogyakarta sekaligus CEO Kedai Digital, Saptuari Sugiharto, menceritakan soal Aji di laman Facebooknya. Baru menulis, kisah ini sudah dilike hampir 10 ribu orang.
Begini ceritanya. Saat itu Aji tengah berjualan kurma dan tak sengaja mampir ke rumah Saptuari. Awalnya hanya menawarkan kurma, namun Aji malah kaget lantaran dia pernah ikut salah satu seminar yang diadakan oleh pebisnis idolanya itu. "Saya Aji mas, dulu pernah ikut seminar mas Saptu di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)," begitu kata Aji seperti dituliskan Saptuari di laman Facebooknya.
Cerita pun berlanjut. Aji seorang penyandang cacat sejak usia 13 tahun. Pertama kakinya mengalami kaku hingga akhirnya tak bisa lagi digunakan berjalan. Dia berpindah-pindah tempat dengan menggunakan tangan serta dengkul. Dulu pemuda itu tinggal di Purbalingga hingga akhirnya ada sebuah yayasan penyandang cacat yang mengaku dari Yogyakarta menawarkan Aji biaya hidup dan pelatihan. Dia pun tertarik. Diiringi doa restu dari sang ibunda, akhirnya Aji berangkat ke Kota Gudeg itu pada 2005.
Namun ternyata yayasan ini hanya memanfaatkan Aji dan teman-teman penyandang cacat lain. Mereka hanya dijadikan alasan agar yayasan mendapat dana dari donatur. Jika tak ada kunjungan donatur, para penghuninya diperlakukan tidak manusiawi. Jika donatur datang baru mereka disuruh berakting seolah-olah ada kegiatan pelatihan. Duh, mirip kisah-kisah di televisi, ya, tapi ternyata beneran ada!
Bahkan saat ada donatur dari Belanda yang memberi sumbangan puluhan kursi roda malah dijual kembali oleh pihak yayasan. Parah, ya? Namun takdir berkata lain, kebetulan ada orang baik yang secara langsung memberikan kursi roda pada Aji sehingga yayasan tersebut tak punya alasan untuk merebutnya. Dengan kenekatan tinggi Aji berhasil kabur dari yayasan.
Aji singgah di sebuah masjid di Jalan Kaliurang, utara Yogyakarta. Di sanalah tempatnya sementara. Dia berinisiatif membersihkan masjid. Makan dan minum didapat dari sumbangan sukarela para jamaah yang datang. Meski demikian Aji pantang jadi pengemis. Dia tak melewatkan kesempatan saat seseorang menawarkannya untuk menjual produk kerajinan tangan. "Ambil dulu aja barangnya, bayar belakangan," kata mitra dagangnya itu. Rejeki Allah SWT siapa yang menduga, Aji bisa berbisnis tanpa modal.
Lain hari Aji mendapat pinjaman motor yang bisa dimodifikasi. Tak lain dan tak bukan yang meminjaminya adalah mantan gitaris band Sheila On 7, Sakti, yang kini banting setir jadi pendakwah. Dari pinjaman motor ini Aji mengembangkan bisnis seantero Yogya. Menawari aneka dompet kulit dan juga kurma. Kali ini barang-barang tersebut sudah diproduksinya sendiri. Luar biasa banget! Satu hal yang bisa menginspirasimu lagi, terutama buat yang para jomblo, nih. Gak peduli bagaimana fisikmu, Tuhan sudah menetapkan jodohmu dan kamu harus yakin itu. Mas Aji pun sudah menikah dan memiliki dua anak. Sungguh berbahagia.
Terharu banget baca kisah Mas Aji ini ya, guys. Kamu yang masih diberi kesehatan dan bisa menggunakan tangan-kaki kamu dengan sempurna, harus lebih semangat lagi belajar dan berkarya. Supaya hidup ini bisa berguna bagi diri sendiri dan juga orang lain. Thank you for inspiring us, Mas Aji, and thank you for sharing this amazing stories on your Facebook, Pak Sapturi Sugiharto.
Baca juga: 3 Cara Mengetahui Orang yang Menolak Permintaan Teman di Facebook