14 Tanda Kalau Kamu Terlalu Serius Jadi Anak Sekolah

Febriyani Frisca diperbarui 15 Sep 2015, 13:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Sekolah merupakan salah satu kegiatan wajib bagi anak Indonesia. Pemerintah sendiri menetapkan program wajib belajar 9 tahun, ditingkatkan dengan program 12 tahun sejak 2013 lalu. Dengan bersekolah, kita bisa membaca, menulis, berhitung, dan mendapatkan ilmu lainnya. Selain itu, sekolah juga mengajarkan kita untuk bersosialisasi. 

Makan di kelas, iseng kepada guru, hingga bolos sekolah rasanya menjadi kenakalan yang wajar di masa sekolah. Mengingat masa sekolah merupakan aktivitas yang 'menyeret' anak usia remaja di dalamnya. Rasanya belum sah rasanya ketika sekolah nggak melakukan kenakalan-kenakalan yang umum dilakukan anak remaja. Kalau kamu sempat dikucilkan saat sekolah, mungkin kamu tipe pelajar yang terlalu serius. Berikut 14 tanda kalau kamu terlalu serius jadi anak sekolah.

Kamu bertanya ketika dijanjikan nilai lebih dari guru. Meskipun sebelumnya kamu telah mengumpulkan nilai banyak dan termasuk dalam golongan anak yang berprestasi di kelas. Biasanya, hal ini memicu kekesalan teman kelasmu sendiri.

Kamu adalah satu-satunya orang yang kerap mengingatkan guru kalau ada PR (Pekerjaan Rumah). Padahal, teman-teman sekelasmu sudah kompak untuk nggak mengingatkan guru, eh tapi kamu sendiri yang memberi tahu.

Baru masuk sekolah, kamu menanyakan kapan ujian akhir. Duh! Santai aja, kaliiii... Kamu nggak akan ketinggalan, kok. >.< 

Saking aktifnya di kelas, guru sampai menegurmu untuk memberikan kesempatan kepada murid lain. Mungkin, kamu memang sudah mengetahui jawaban dari pertanyaan guru, tapi alangkah baiknya kalau kamu memberikan kesempatan kepada teman yang lain.

Dunia berasa runtuh kalau kamu dapat nilai A-. Oh, come on! Tak ada yang sempurna. Dan tidak selamanya apa yang kamu mau bisa kamu dapatkan. Yang sekolah bukan kamu saja, lho! :)

Kamu nggak mau diajak main saat malam hari. Sebab, malam adalah waktumu untuk belajar dan tidur. Meski itu masih jam 7 malam. Belajar adalah harga mati bagimu.

Akhir pekan adalah waktumu untuk menggarap PR. Meskipun masih Sabtu pagi. Kamu nggak mau waktu belajarmu terbuang sia-sia untuk sekadar nonton kartun.

Kamu nggak mengenal pacaran. Bagimu, pacaran itu salah satu kegiatan yang buang-buang waktu. Daripada pacaran, mendingan belajar atau mengerjakan PR. Sekalipun pacaran, kamu ingin kencan yang sambil belajar bareng pacarmu.

Kamu nggak suka tugas kelompok. Sebab, kamu merasa semua tugas dari guru adalah tantangan pribadi yang harus dipecahkan sendiri. Bukan secara bersama-sama. Hal ini bikin kamu ansos alias anti-sosial.

Kalau di Instagram, kamu selalu posting apapun yang berhubungan dengan akademis. Entah buku-buku sekolah, atau sertifikat prestasimu. Nggak ada posting-an lagi hang out sama teman, apalagi sama pacar.

Nggak pernah bolos sekolah. Kenapa? Karena 1 bulan lagi kamu akan menghadapi ujian akhir dan kamu nggak mau nilai ujianmu sampai dapat A-. Ujian masih sebulan lagi, tapi cemasnya dari sekarang.

Di sekolah, kamu lebih akrab dengan guru daripada dengan teman-teman sekolahmu sendiri. Bukan cari muka juga, sih. Kamu hanya ingin membicarakan soal pelajaran lebih sering. Soalnya, kalau bicara tentang pelajaran di jam istirahat, kamu akan dicuekin.

Kamu merasa rugi bandar dan dikhianati ketika gurumu nggak masuk kelas atau pergi ke luar kelas saat jam mengajar. Bagimu, guru harus terus ada di kelas.

Cara belajarmu diikuti oleh semua murid di kelas. Tapi, itu juga rekomendari dari wali kelas. Padahal sih teman-temanmu nggak mau mengikutinya.

Itulah 14 tanda kalau selama sekolah kamu terlalu serius. Kalau kamu sendiri, kesal nggak sih, lihat teman di sekolah dengan tipe seperti itu? :D

Baca juga: Tari Tor-Tor Batak, Pelajaran Wajib Sebuah Sekolah di Australia