Fimela.com, Jakarta Slank dan nasionalisme layaknya dua kutub magnet yang tak dapat dipisahkan. Hampir setiap waktu Slank mengusung keindahan budaya Indonesia lewat karya-karyanya. Bermaksud mengangkat kebudayaan, Slank pun kembali mengusung kolaborasi dinamis antara musik dan kesenian lewat Konser Slank Reog & Roll.
"Inginnya sudah dari tahun lalu. Ingin west meet east. Kita ingin banyak berkolaborasi dengan banyak seniman daerah. Selama ini tradisional kan dibilang terbelakang. Kita akan tunjukkan kalau tradisional itu cool, apalagi dibarengi dengan Slank," ungkap Bimbim saat jumpa pers di Gedung Sapta Pesona, Kementrian Pariwisata, Jakarta, Senin (17/9/2015).
Konser sendiri bakal dihelat di 10 kota di Indonesia dengan berbagai macam budaya. Di setiap daerah, lanjut Bimbim, Slank akan mengajak seniman setempat untuk turut terlibat di gelaran itu. "Di Bali kita akan ada Kecak yang mulai, tapi tetap ada Reognya. Kita yang selalu ikut itu tarian Papua, Sasando, Dayak. Di setiap daerah yang didatangi kita selalu mengajak seniman daerah," jelas Bimbim.
Kaka selaku vokalis menambahkan, Reog sendiri dipilih lantaran menjadi maskot kesenian Indonesia yang sudah dikenal oleh mancanegara. "Makanya kita dengan bangga mau mengangkat sesuatu yang meng-Indonesia," ujar Kaka.
Rangkaian Konser Slank Reog & Roll mulai digelar dari Oktober hingga November 2015 mendatang. Diharapkan, konser ini dapat menumbuhkan semangat nasionalisme masyarakat, khususnya para pecinta musik di Indonesia. "Semoga bisa menularkan semangat nasionalisme yang kuat pada semua kalangan," ucap Bimbim.
Baca juga: 'Lepas' Gitar, Abdee Negara Jadi Penonton Setia Slank