Arzetti Bilbina Berdoa Korban Tragedi Masjidil Haram Mati Syahid

Joanzen Yoka diperbarui 12 Sep 2015, 20:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Tidak ada yang menyangka akan ada musibah di Mekkah saat umat muslim akan melaksanakan ibadah haji. Sebuah crane yang terpasang di salah satu sudut Masjidil Haram terjatuh akibat diterpa oleh angin dan hujan deras yang sedang melanda Mekkah. Arzetti Bilbina berdoa semoga korban tragedi ini mati syahid.

Mengetahui hal itu, salah satu aktris yang juga telah menjadi anggota DPR RI, Arzeti Bilbina  pun miris mendengarnya. Namun demikian ada harapan bagi Arzeti jika korban yang tertimpa musibah tersebut dosa-dosanya dapat diampuni. Dan dapat masuk surga karena meninggal dalam keadaan sedang berjuang di jalan kebaikan.

Baca juga : Tragedi Masjidil Haram, Raffi Ahmad: Semoga Korban Diampuni

 

"Saya prihatin dam miris banget mengetahui ada kejadian di Masjidil Haram. Itu adalah surga bagi mereka karena dalam posisi
ibadah. Para korban tragedi ini Insya Allah mati syahid. Kita enggak bisa menyalahkan, saat itu kondisi kabut, angin, tapi kadang panas. Ini kuasa Allah. Kita harus banyak mendoakan. Insya Allah yang selamat bisa terus menjalankan ibadahnya," kata Arzeti Bilbina di kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Sabtu (12/9/2015).

Sebagai sesama muslim, ada rasa sedih yang dirasakan Arzeti. Meski demikian tak banyak yang dapat dilakukan oleh perempuan yang lahir pada 4 September 1976 itu. Rasa simpati tidak bisa ditutupi olehnya, sebab itu ia hanya bisa mendoakan yang terbaik bagi korban dan keluarga yang mengalami musibah. "Insya Allah bisa tersembuhkan. Niat memberikan support dan dorongan kekeluarga yang mengalami ujian. Yang penting kita memberikan doa kepada mereka," sambungnya.

 

Jatuhnya alat berat yang menimpa para jamaah haji, dianggap Arzeti sudah menjadi suratan takdir. Karena menurutnya apa yang sedang dikerjakan oleh pemerintah Arab Saudi semua itu untuk memberikan kenyamanan bagi para jamaah haji yang datang dari seluruh dunia.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Semua sudah suratan dari Yang Maha kuasa. Musibah ini tak bisa dihalangi oleh manusia. "Kita prihatin dengan keadaan ini, tapi bagaimana lagi, ini takdir Allah. Pastinya pihak kerajaan Saudi Arabia sudah memikirkan saat membangun dan merenovasi Masjidil Haram. Semuanya untuk kenyamanan jamaah. Saat angin kencang melanda, semua bisa tersapu dan salah  satu crane jatuh menimpa puluhan masjid dan jamaah yang sedang beribadah di sana," ungkap Arzeti Bilbina.