Fimela.com, Bandung Salah satu ajang penghargaan bergengsi di bidang film adalah Festival Film Bandung (FFB) yang di tahun ini memasuki tahun penyelenggaraan ke-28. Sebagai salah seorang pendiri dan penggagas FFB, Chand Parwez, sangat antusias menyambut acara tersebut.
Seperti dketahui, Chand Parwez yang juga produser dari Starvision, termasuk penggagas FFB di tahun 1987. Namun karena dilarang menyelenggarakan festival film di luar Festival Film Indonesia (FFI), FFB mengubah namanya menjadi Forum Film Bandung. Setelah rezim Orde Baru berakhir, namanya kembali menjadi Festival Film Bandung.
Sejarah membuktikan, FFB lebih konsisten dan tak pernah putus diselenggarakan sampai sekarang. Sedangkan FFI justru pernah vakum karena perfilman Indonesia sedang ‘mati suri’ di dekade 1990-an. Selain itu, FFB juga sepi dan kontroversi dan bahkan banyak yang menilai lebih bergengsi dari ajang festival film lainnya di Indonesia.
Baca Juga: Sejarah Festival Film Bandung, Mengawal Kualitas Tontonan Kita
“FFB sudah terbukti bisa bertahan sampai 28 tahun tanpa pernah putus. Ini juga ajang penghargaan yang bergengsi, terbukti selama ini sepi dari kontroversi,” ucap Chand Parwez saat ditemui di Bandung, Jawa Barat, menjelang acara malam puncak FFB 2015.
Meski film yang produserinya masuk nominasi, Chand mengaku tak terlalu memikirkan hal tersebut. “Saya selalu senang dan antusias tiap kali datang di FFB. Saya tak pernah memikirkan apakah film produksi saya menang di ajang ini. Yang penting bagi saya, ajang ini bisa membuat perfilman Indonesia lebih baik lagi dan semakin maju,” tukas Chand Parwez.
Kalaupun filmnya ada yang menang, Chand Parwez menandaskan itu adalah pilihan terbaik dari para juri. Malam puncak FFB 2015 berlangsung di Monumen Perjuangan Bandung, Jawa Barat, Sabtu (12/9/2015) dan disiarkan langsung oleh SCTV mulai jam 20.30 WIB.