Mungkin tak banyak yang tahu perjuangan band d'Masiv sampai akhirnya mencapai tangga popularitas seperti sekarang. (Wimbarsana Kewas/Bintang.com)
'Waktu itu kita ngamen pas jaman sekolah ya. Bukan untuk keperluan hidup sih, tapi untuk biaya latihan di studio,' kata Rian di Warung Apresiasi, Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (7/9). (Wimbarsana Kewas/Bintang.com)
Saat itu, sebagai anak sekolah, Rian Dkk belum memiliki banyak uang untuk bisa latihan di studio musik. 'Jadi kita emang dulu hobinya latihan, kami ga mau ngerepotin orangtua' ujar rian lagi. (Wimbarsana Kewas/Bintang.com)
'Untuk mencapai 40 ribu, kita diem-diem ngamen di bis dari Ciledug, Blok M. Dua kali balik, kalau udah 40 ribu kita berhenti trus buat latihan,' lanjutnya. (Wimbarsana Kewas/Bintang.com)
Seolah napak tilas ketika melakukan promosi untuk lagu Kau Yang Kusayang, lagu ini merupakan recycle lagu hits milik Rinto Harahap yang terdapat dalam album bertitel Kami Mengenang Rinto Harahap. (Wimbarsana Kewas/Bintang.com)
Ada dua tempat yang mereka sambangi yaitu Terminal Kota Depok dan Warung Apresiasi. Di Warung Apresiasi, mereka bertemu dengan Kelompok Pengamen Jalanan (KPJ) Bulungan, Jakarta Selatan. (Wimbarsana Kewas/Bintang.com)
Kita balik ini semacam napak tilas. Kita bener-bener nyanyi sama pengamen, nyanyi lagu ini. Sempet ngamen di bis juga, pas di Depok',tandas Rian. (Wimbarsana Kewas/Bintang.com)