Bantu Anak Penderita Kanker Melalui Acara Shave For Hope

Musa Ade diperbarui 04 Sep 2015, 18:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Apa jadinya dunia tanpa rambut? Tidak banyak hal berbeda apabila seorang tidak memiliki rambut. Rambut merupakan mahkota bagi setiap orang yang memilikinya. Sayangnya tidak semua orang bisa memiliki rambut yang tumbuh dengan baik. Hal tersebut yang menjadi latar belakang acara Shave For Hope yang digagas oleh Steny Agustaf Rahman.

Bagi penderita kanker, kemoterapi merupakan sebuah proses yang harus dijalani untuk terus bertahan hidup. Efek yang ditumbulkan dari kemoterapi adalah hilangnya helai demi helai rambut dan membuat kebanyakan dari mereka harus merelakan kepalanya botak saat mejalani terapi yang entah kapan berakhir.

Oleh karena itu, Shave For Hope yang telah berhasil mengajak masyarakat untuk memberi dukungan moril dengan cara mencukur kepala pada 2012 dan 2013, kembali hadir di tahun 2015. Acara ini bertujuan untuk menyebarkan kebaikan dan menggalang dana dari berbagai pihak yang nantinya dana tersebut akan disalurkan pada anak-anak penderita kanker dari keluarga pra sejahtera yang membutuhkan bantuan dana untuk pengobatan.

"Shave For Hope diadakan kembali tahun ini mengingat tantangan terbesar dari sebuah aksi sosial adalah membuatnya menjadi berkesinambungan. Jumlah anak-anak yang sakit kanker tidak akan berhenti sakit saat kita berhenti membantu. Selain mengharapkan uluran donasi dari berbagai pihak, kami ingin membiasakan gaya hidup membantu sesama sebagai bagian dari keseharian orang Indonesia, untuk bangsa yang lebih baik," ujar Steny Agustaf Rahman.

Sependapat dengan aksi Shave For Hope, psikolog Tika Bisono setuju bahwa dukungan semacam ini bisa menjadi kekuatan besar bagi anak penderita kanker. Apalagi melihat jumlah dukungan yang mencapai bilangan ribuan.

Shave For Hope adalah kampanye penggalangan dana sosial untuk meringkan beban anak-anak pasien kanker yang akan disalurkan ke Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia (YPKAI-C3). Tahun 2013, Shave For Hope berhasil mengumpulkan sekitar Rp 1,1 miliar dan 3.281 orang peserta pada 2013.

What's On Fimela