Sutradara Film Indonesia Ungkapkan Bela Sungkawa untuk Wes Craven

Puput Puji Lestari diperbarui 01 Sep 2015, 02:51 WIB

Fimela.com, Jakarta Kepergian Wes Craven tak cuma membuat sineas Hollywood berduka. Sutradara film Indonesia juga mengungkapkan duka mereka atas kepergian sutradara film horor legendaris tersebut. Melalui twitter Joko Anwar dan Andi Bachtiar Yusuf mengungkapkan belasungkawa mereka.

Wes Craven meninggal karena tak sanggup lagi melawan kanker otak yang dideritanya. Craven menderita penyakit itu dalam tiga tahun terakhir, namun terus mengerjakan sejumlah proyek, termasuk beberapa tayangan televisi, sebuah novel dan sebuah film baru berjudul The Girl in the Photographs yang akan tayang perdana bulan depan pada Festival Film Toronto 2015.

Lebih lanjut Joko mengatakan Wes Craven adalah panutannya. "Wes Craven bukti filmmaker dihormati bukan karena genre filmnya. Tapi karena skill storytelling-nya. Jangan takut kalo pengen jadi filmmaker horror atau genre apapun. Tidak ada genre film yg lebih terhormat dari genre lainnya," ungkapnya.

Baca Juga: Sutradara Film Horor, Wes Craven Tutup Usia

Craven adalah orang di balik serial horor beken pada 1990-an, Scream. Banyak pengekor yang mencoba untuk mengikuti jejak kesuksesan Scream sebagai film horor remaja. Sebagai sutradara film thriller wajar saja jika Joko Anwar banyak belajar dari sutradara ini. Selain Joko, Sutradara Andi Bachtiar Yusuf juga mengantar kepergian Wes Carvel dengan kicauain di twitter. 

Sebagai sutradara, Craven memulai debut film The Last House on the Left (1972). Film ini terinspirasi dari The Virgin Spring (1960) karya Ingmar Bergman. Meskipun menuai banyak kontroversi dan dilarang diputar di negara-negara seperti Inggris dan Australia karena adegan kekerasan dan sadisme namun film ini meraup keuntungan dan berhasil menyandang status cult film.