Review Gangster, Paduan Eksyen, Kekuatan Akting dan Komedi

Henry Hens diperbarui 27 Agu 2015, 16:50 WIB

Fimela.com, Jakarta Pemain: Hamish Daud, Eriska Rein, Yayan Ruhian, Dominique Sanda, Ganindra Bimo, Kelly Tandiono, Nina Kozok, Agus Kuncoro, Dwi Sasono, Andrea Bimo, Dian Sastrowardoyo

Sutradara: Fajar Nugros

Skenario: Jujur Prananto

Durasi: 100 menit

Sinopsis:

Bagi Jamroni, jadi preman kampung pasar sapi di desa lembah Gunung Merapi Yogyakarta adalah kenyataan hidup yang tidak dipilihnya. Sejak kecil ia bermimpi bisa menjaga Sari dan kelak merajut kehidupan bersamanya. Biarpun tersia-sia oleh perlakuan bapak ibunya yang kasar, senyum Sari selalu menjadi penyemangatnya.

Kandang kambing tempat ia menjalani hukuman malah jadi tempatnya belajar silat. Mimpi itu pudar saat orangtua Sari membawa Sari ke Jakarta. Suatu hari bapaknya, Tohari, sedang sekarat. Sebelum berpulang, Tohari menjelaskan Jamroni bukan anak kandung mereka. Selain itu, Jamroni menerima setumpuk surat dari Sari yang disita Tohari. Jamroni memutuskan ke Jakarta untuk mencari Sari, dan orangtua kandungnya yang mungkin masih hidup.

Di Jakarta ia harus menghadapi gerombolan ormas dan juga berbaku hantam hingga harus bergantungan di kap mobil seorang gadis yang sedang melarikan diri, Retta.
Perkenalan Retta dan Jamroni tak terduga. Sikap Jamroni yang berani namun polos membuat Retta membutuhkan Jamroni. Berkali-kali Jamroni berhasil menyelamatkan Retta.

Retta makin penasaran dengan sosok Jamroni, dan Retta menjelaskan alasannya kabur semata karena ayahnya, Hastomo melakukan perjanjian bisnis dan menjodohkannya dengan adik Amsar. Amsar ketua ormas paling berpengaruh di Jakarta segera menyuruh anak buahnya ikut mencari dan menangkap Retta juga Jamroni. Retta dan Jamroni semakin terjepit ketika Jamroni harus menghadapi pembunuh berdarah dingin, Sueb.

Retta memutuskan, pulang dan memperkenalkan Jamroni sebagai calon suaminya, setelah memake overnya. Hastomo yang khawatir dengan keadaan Astuti, istrinya yang sakit-sakitan menahan rindu pada Retta, akhirnya melunak dan mengijinkan Retta bertunangan dengan Jamroni. Berita ini sampai ke Amsar, ia tidak terima dipermalukan.

Amsar mengerahkan anak buahnya menyerbu rumah Hastomo. Lewat tangan kanannya, Hanna, Amsar menyewa Bang Jangkung, pembunuh bayaran yang paling lihai. Jamroni yang sadar dimanfaatkan Retta mulai berpikir apakah dia benar mencintai Retta? Apakah dia akan berhenti mencari dan melupakan Sari? Lalu bagaimana kelanjutan pertunangan Jamroni dengan Retta setelah Amsar dan anak buahnya menyerbu rumah Hastomo?

Review:

Selama ini Fajar Nugros dikenal sebagai sutradara yang sering membesut film-film bergenre drama dan komedi. Usai menyutradarai Bajaj Bajuri The Movie, Nugros kembali mendapat tawaran dari produser Starvision, Chand Parwez. Kali ini ia ingin mencoba tantangan baru yaitu menyutradarai genre eksyen.

Keinginan itu ternyata mendapat tanggapan positif dari Parwez sehingga terwujudlah film Gangster. Meski bergenre eksyen, film ini tak hanya menyuguhkan adegan baku hantam semata. Dengan skenario ditulis oleh Jujur Prananto, banyak dialog-dialog yang memikat dengan sentuhan komedi yang cukup menghibur. Untuk urusan dialog, Jujur Prananto yang pernah menulis skenario film Ada Apa Dengan Cinta memang ahlinya.

Sayangnya cerita yang disuguhkan terasa terlalu simpel bagi sineas sekelas Jujur Prananto. Kalau saja cerita yang disajikan lebih mendalam film ini akan makin lengkap. Mungkin saja karena nuansa eksyen lebih dikedepankan. Walaupun begitu, Gangster tetap enak ditonton, meski ada sejumlah adegan kekerasan yang membuat film ini tidak cocok ditonton untuk anak-anak.

Adegan fighting memang mendominasi film ini. Kehadiran Yayan Ruhian membuat Gangster terasa makin seru karena ia memang ahli di genre seperti ini. Tapi siapa sangka kalau penata adegan laga atau fighting choreographer di Gangster ternyata bukan Yayan. Dia adalah Mc Danny yang selama dikenal sebagai seorang komedian atau komika.

Pria bernama asli Dani Jayawardhana ini ternyata termasuk penata adegan laga yang cukup mumpuni. Selain menyajikan adegan laga dan fighting, unsur komedi di film ini juga lumayan menghibur dan bisa meredakan ketegangan. Faktor pemain juga menjadi kekuatan utama Gangster. Bayangkan saja aktor sekelas Dian Sastrowardoyo, Dede Yusuf dan Lukman Sardi hanya tampil sekilas di film ini.

Meski begitu kehadiran mereka cukup berkesan. Terutama Dian Sastro yang untuk pertama kalinya bermain di genre eksyen. Adegan ‘threesome’ Dian dengan Yayan Ruhian dan Kelly Tandiono cukup memikat. Sedangkan Hamish Daud yang juga pertama kalinya tampil di genre eksyen juga tampil dengan baik. Tapi yang paling menonjol adalah akting Agus Kuncoro dan Dwi Sasono.

Tiap kali keduanya tampil di layar kekuatan akting mereka begitu terasa. Keduanya memang ahlinya dalam memadukan drama dengan unsur komedi dan bahkan menjalani adegan fighting yang menghibur. Jadi, banyak alasan untuk menyaksikan film Gangster yang tayang di bioskop mulai hari ini, 27 Agustus 2015.

 

Foto-foto Adegan:

 

Trailer 'Gangster'

 

What's On Fimela