Fimela.com, Jakarta Meski sudah bermain dalam banyak sinetron dan film televisi (FTV), namun kedekatan Dimas Anggara dengan fans masih terbilang biasa. Setelah bermain dalam film Magic Hour, ia makin dekat dengan penggemarnya.
***
Keterlibatan pria yang terlahir dari pasangan Ardi Moeharyoso (Kebumen) dan Delly Malik (Medan) di dunia akting saat membintang film televisi bertajuk Andai Mati Besok. FTV pertama seperti pembuka jalan baginya. Soalnya setelah itu tawaran untuk membintangi FTV, sinetron dan juga film tak berhenti datang. Sudah belasan puluhan judul FTV dan sinetron dibintanginya. Dan untuk sinetron ia sudah membintangi Kupinang Kau dengan Bismillah, namanya makin melambung saat membintangi sinetron Love in Paris dan Diam Diam Suka.
Selain berakting pria kelahiran 10 September 1988 ini menyalurkan hobi bermusik lewat band Barris. Ia membentuk Barris bersama Satrio, Andra, dan Tosi. “Untuk saat ini aku menekuni dua-duanya, akting dan juga musik. Memang tidak mudah membagi waktu. Tapi gimana lagi aku suka dua-duanya,” terang Dimas peraih penghargaan Aktor Utama Paling Ngetop di ajang SCTV Awards 2012.
Baca juga: Dimas Anggara Kesulitan Perankan Diri Sendiri di 'Magic Hour'
Meski berakrier di dunia entertainmen, namun Dimas tetap tak mau ketinggalann pendidikan. Ia berhasil menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Ekonomi, Universitas Pelita Harapan, pada Desember 2012 silam. “Meski aku berkarier di dunia entertainmen namun pendidikan juga penting. Alhamdulillah aku bisa menyelesaikan S1 aku Desember 2012 kemaren,” terangnya.
Dimas yakin kariernya di dunia entertainmen bisa melambung karena ada dukungan dari penggemar. Dimas malah menyapa para penggemarnya dengan kata ‘teman’. Sebuah apresiasi yang amat tinggi dari seorang bintang pada para fans alias penggemar.
Dimas makin terharu ketika melihat dukungan penggemarnya luar biasa besar saat dirinya membintangi film Magic Hour. “Aku bersyukur banget teman-teman (penggemar) sangat mendukung aku main di film ini. Sejak awal pembuatan sampai filmnya jadi dan sekarang ditayankan mereka terus saja mendukung. Terima kasih untuk dukungan yang sudah diberikan,” ujar pria yang karena penampilannya yang apik meraih penghargaan Most Stylish Male Yahoo! OMG Awards 2013.
Di tengah kesibukannya, Dimas Anggara meladeni wawancara khusus soal perannya di film terbarunya Magic Hour, pengharagaan pada penggemar dan kiprahnya sebagai anak band, pada Edy Suherli, Fathan Rangkuti, Ruben Silitonga, Galih W. Satria, Basyir Latifan dari Bintang.com. Wawancara dan pemotretan khusus itu berlangsung di PEPeNERO - Italian Pizza & Pasta Restaurant, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (20/8/2015). Inilah petikan selengkapnya.
Arti Penggemar Bagi Dimas
Dimas Anggara amat bangga dengan para penggemarnya yang menyebut dirinya Dimski Lovers Indonesia (Dimas Anggara Fans Club). Mereka begitu loyal mendukung karier Dimas di jagad entertainmen tanah air. Dukungan para penggemar makin terlihat saat dirinya bermain dalam film layar lebar Magic Hour.
Antusias para penggemar Anda begitu besar saat Anda main dalam film layar lebar Magic Hour, seperti apa melihat hal ini?
Meski ini bukan film layar lebarku yang pertama, namun antusias para penggemar menunggu film ini selesai aku acungi jempol. Indikatornya terlihat saat kami menggelar berbagai acara jelang syuting seperti syukuran, lalu dilanjutkan ketika syuting, dan setelah film ini selesai dan kemudian ditayangkan. Mereka ikuti terus prosesnya. Saat sudah tiba waktunya untuk menonton mereka rela antre di bioskop. Aku memberikan apresiasi tinggi untuk mereka.
Baca juga: Selamat, Film Magic Hour Rengkuh 192.346 Penonton dalam 5 Hari
Ada pengalaman unik saat menemui penggemar yang berjubel menonton film
Magic Hour?
Ada, saat nobar di salah satu bioskop di Jakarta, panitia memang mengumumkan kalau akan ada bintang film Magic Hour yang akan menyapa penonton usai pemutaran film. Namun panitia merahasiakan bintang mana yang datang dan akan menjumpai penonton. Usai pemutaran film mereka kaget banget kalau yang datang aku dan Michelle Ziudith.
Suasananya seperti apa?
Kemunculan saya yang tiba-tiba pas setelah film usai disambut histeris oleh para penggemar. Seperti biasa aku menyambut sapaan mereka. Saat itu setelah say hello dengan penonton aku mau menanyakan kepada penonton bagaimana komentar mereka menyaksikan film Magic Hour. Eh satu demi satu penonton merangsek menghampiri aku dan Michelle. Karena keadaannya makin kacau, pihak keamanan menarik aku dan juga Michelle. Ya, sudah acara tanya-jawab dengan penonton pun enggak jadi. Soalnya situasinya sudah tidak kondusif. Aku akhirnya cuma melambaikan tangan untuk penonton. Aku tahu mereka kecewa. Tapi mau apa lagi. Keadaan tidak memungkinkan.
Ada pengalaman buruk dengan penggemar?
Sejauh ini enggak ada pengalaman buruk. Ya yang paling heboh itu saat jumpa fans itu.
Jadi penggemar itu penting sekali untuk perjalanan karier Anda?
Oh ya. Dan aku tidak menganggap mereka yang kebetulan menjadi penggemar aku sebagai penggemar. Aku menganggap mereka sebagai teman. Setiap ada karya baru yang aku buat, apakah sinetron, musik, FTV, dan seperti film terbaru ini aku selalu share kepada teman-teman. Sarana paling efektif itu melalui media sosial, seperti Twitter dan Instagram. Dan aku senang banget soalnya teman-teman memberikan respon yang bagus banget saat aku share apa saja.
Pengalaman paling mengesankan saat jumpa penggemar?
Aku senang banget karena respon penonton pada film Magic Hour ini luar biasa bagus. Mereka amat berkesan menonton film ini. Buat peggemar yang belum nonton jangan lupa. Kalau perlu sebelum menonton bertanya dulu sama temannya yang sudah menonton. Pasti akan makin penasaran.
Merambah Dunia Musik
Dimas Anggara memang lebih dikenal karena kiprahnya di dunia akting. Namun ia juga hobi dengan dunia musik. Bersama rekan-rekanya ia membentuk band bernama Barris. Posisi Dimas di band ini adalah vokalis. Namun selain vokal dia juga bisa memainkan gitar. Dimas paling tidak bisa menjawab lugas saat ditanya mau fokus di musik atau akting.
Sibuk syuting, Anda masih sempat bermusik?
Musik itu memang sudah hobi aku sejak lama. Kalau tidak aktivitas syuting aku latihan bersama teman-teman. Usai wawancara dan pemotretan malam ini aku sudah ditunggu teman-teman Band Barris untuk latihan. Ya pintar-pintar membagi waktu saja.
Jadi menyempatkan diri untuk latihan ya?
Oh ya, harus itu. Tanpa latihan penampilan kita di panggung bisa tidak kompak. Karena itu meski sibuk syuting. Kalau ada waktu luang enggak syuting aku latihan dengan teman-teman.
Lihat juga: Setelah 'Magic Hour' Dimas Anggara Rilis Album Perdana
Apa saja lau-lagu yang sudah dihasilkan oleh Barris?
sejauh ini kami sudah menghasilkan beberapa single; Sebatas Pandangan, Mengejar Mimpi, dan terakhir Bad Boy. Sebentar lagi single Bad Boy akan diluncurkan ke publik awal bulan depan. Doain semoga semuanya lancar.
Kenapa judulnya Bad Boy, apa yang ingin kalian ceritikan lewat tembang ini?
Lagu ini tentang pertanyaan seorang pria pada perempuan. Pertanyaanya perempuan itu lebih memilih laki-laki tipe good boy atau bad boy. Dalam lagu ini diceritakan sebenarya perempuan itu lebih suka pada laki-laki yang tipenya bad boy. Namun karena berbagai alasan yang realistis seperti tuntutaan hidup, akhirnya
yang dipilih cowok tipe good boy.
Dimas sendiri tipe good boy atau bad boy?
Alhamdulillah sejauh ini masih good boy.
Oke, bagaimana cara Anda mengatasi demam panggung sebelum tampil?
Memang banyak orang yang mengalami demam panggung, termasuk aku. Untuk mengatasi keadaan itu dengan istirahat cukup dan sering berlatih. Aku yakin seiring dengan bertambahnya jam terbang keadaan ini bisa diatasi. Ya maklum namanya juga masih awal.
Dalam bermusik ada orang yang idealis dan ada juga yang komersil, anda dan teman-teman Barris berada di mana?
Kami sudah mencoba keduan—duanya. Ada lagu yang kami buat idealis dan ada juga yang komersil. Soalnya kalau lagunya idealis semua nanti pasra kurang terima. Jadi kami kombinasikan saja antara komersil dan idealis. Di antara tembang-tembang
yang eazy listening kami sisipkan musik yang agak serius.
Kalau dihadapkan pada pilihan musik atau film, Anda pilih yang mana?
Aku pilih dua-duanya, hehehe. Serakah ya. Musik dan film itu memang berbeda, namun aku punya ketertarikan pada dua dunia ini. Sebenarya fokus pada satu bidang itu akan lebih bagus. Jadi paling sulit menjawab kalau disuruh memilih musik atau film. Semoga aku bisa melakoni keduanya seiring sejalan.
Telepon pintar milik Dimas Anggara sudah beberapa kali berdering. Suara dari ujung telepon mengingatkan Dimas untuk latihan dengan Band Barris. Tanpa basa—basi, usai sesi pemotretan dan wawancara khusus dengan Bintang.com Dimas langsung meluncur ke daerah Kemang, Jakarta Selatan. Di sana teman-temannya sudah menunggu dirinya untuk latihan.