Wawancara Michelle Ziudith: Kapok Naik Gunung Gegara Magic Hour

Puput Puji Lestari diperbarui 12 Agu 2015, 20:50 WIB

Fimela.com, Jakarta Michelle Ziudith punya segudang cerita tentang pengalamannya bergabung di film Magic Hour. Bukan cuma selama syuting, banyak hal yang pertama kali dilakukannya gara-gara bermain film ini bersama Rizky Nazar dan Dimas Anggara.

Saat syuting, Michelle pertama kali melihat golden moment yang menjadi cerita utama Magic Hour. Di film ini juga dia pertama kali naik gunung sampai kapok untuk naik gunung lagi. Sampai saat promosi film, Michelle juga merasakan pertama kali histeria masyarakat ketika bertemu dengannya.

Bagaimana cerita Michelle selengkapnya? Bintang.com berbincang santai dengannya di SCTV Tower, Senin (10/8/2015). Simak jawaban-jawaban Michelle berikut ini:

Kabarnya kemarin ikut road show sampai luka?

iya, benar. Ini luka masih banyak di tubuh. Pernah malah tangan orang masuk mulutku. Karena mereka ingin mencubit pipiku. Rambut dijambak-jambak juga.

Capek nggak?

Bangga meskipun dicakar-cakar. Seneng banget karena mereka antusias. Walaupun kita capek tapi melihat mereka antusias jadi semangat lagi.

Sampai hiteris penontonnya?

Iya, pas jalan ke luar kota banyak ibu-ibu yang manggil nama peran yang pernah kumainkan. saya dibilang sombong karena nggak nengok. Karena FTV suka lupa yang lama-lama. Senangnya merasa dihargain mereka kebawa cerita dan peran.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Serba pertama di Magic Hour

Ternyata Michelle Zuidith baru pertama kali melihat matahari tenggelam yang jjadi Magic Hour. Dia juga pertama kali naik gunung berkat film ini. Foto: Deki Prayoga/Bintang.com

Kenapa milih main film Magic Hour?

Alur cerita yang tidak biasa, fokus ke keluarga juga masih ada intrik romantis. Jadi aku suka sama dramanya.

Sudah pernah lihat golden hour atau magic hour saat matahari tenggelam sebelumnya?

Nggak, karena kalau sore bunda selalu manggil untuk pulang. Kalau sudah magic hour pulang deh.

Jadi di film ini pertama kali nikmati cahaya senja?

Ya pertama kali aku menikmati magic hour. Karena biasanya dicariin bunda untuk pulang sebelum magrib. Golden moment bagus juga. ternyata langit warnanya banyak.

Allah Maha Kuasa, keajaiban. Bersyukur banget gara-gara film ini bisa menikmati waktunya. Setelah magic hour aku foto terus golden moment. Bersyukur kita dikasih matahari. Nggak kebayang kalau besok pagi matahari nggak terbit lagi.

Kesenangan tersendiri iya. Bukan cuma karena ceritanya alam juga. Mengungkap keindahan tanjung lesung dan kawah ijen. Di Tanjung Lesung pas badai. Kalau Kawah ijen ini gunung beneran. susah kita syutingnya.

Di film juga kamu naik gunung?

Yes, itu pertama dan terakhir kali naik gunung. Tobat nggak mau lagi naik gunung Kawah Ijen. Pertama hampir jatuh. trus kedua pas syuting ada orang jatuh, keadaan gelap banget. Dengkul langsung lemes. Ada yang kakinya patah juga. Mikirnya apa yang terjadi kalau itu terjadi sama aku.

Pikirannya malah ini salah apa kok ditakut-takuti sama Allah. Aku syuting cewek sendirian di film ini. Nggak bisa nikmati ketinggaan. Cuma lihat tanah melulu.

Susah banget pipis kan di gunung. Bawa aqua dan tisu basah. stress banget aku nggak minum lagi karena takut pipis. Ini bikin nggak mau naik gunung lagi.

Trus syuting di Tanjung Lesungnya bagaimana?

Badai dingin. Air asin. Ombak naik. Hujan dah kerasa air laut itu yang kuingat. Dialog panjang dan sulit dimengerti. Sangat butuh konsentrasi untuk masuk ke adegan ini. Soalnya ini adegannya senang di hujan. Ini dah menggigil tapi harus syuting senang dalam hujan.

Capek tapi seru banyak pengalaman pertama gara-gara film ini. Seru banget sih punya pengalaman seru begitu.

3 dari 3 halaman

Karir Impian

Mantap berkarir di film, Michelle Ziudith punya peran impian di film laga. Foto: Deki Prayoga/Bintang.com

Pengin main film apa lagi?

Pengin aksi dan thriller. NNggak mau main film horor. Pengin punya tantangan yang berbeda selain cerita drama. Kalau thriller aktingnya harus matang. Aksi itu harus siap laga.

Memang siap cidera kalau main film laga?

Siaplah resiko cidera. Aku orangnya gigih harus mendapat apa yang aku mau. Aku latihan Muathai. Siap untuk berlaga. Kalau nggak ada latihan fisik nggak bakal berani. Biru dikit langsung ngambek. Beladiri itu harus bisa memaafkan pada saat kesakitan.

Bedanya main di TV dan layar lebar?

Beda jauh ya. Kalau sinetron dan FTV butuh waktu pemahaman yang cepat on set. Kalua film dikasih waktu untuk memahami alur cerita, skenario, jadi lebih ekspresif untuk menikmati karakter yang kita mainin.

Aku susah keluar dari karakter yang aku mainin. Seperti film Magic Hour aku dipikir ngambek karena karakter Rainy terbawa yang diem dan kalem. Padahal aku orangnya gak begitu.

5 film favorit kamu?

Laskar Pelangi, karena mereka luar biasa. Vantage Point, bagus menyutradaaannya. Titanic itu legend. Avatar, CGI dan pemainnya hebat. Eifel I'm in Love, ceritanya ringan dan muda banget. Aku nonton berkali-kali tapi nggak pernah bosen.

Aktor dan aktris favorit kamu siapa?

Nicholas Saputra, keren banget. Dian Sastrowardoyo, dia sangat pintar. Dan aku harus jadi kayak dia. Aku nonton semua filmnya. Ini nungguin sekuel AADC 2. Pas AADC pertama aku masih TK. Baru lihat kemarin-kemarin. Karena AADC dibicarakan lagi trus penasaran.

Lawan Main impian kamu siapa?

Reza rahadian. Biar dapetin banyak ilmu.

Baca Juga: Kehujanan, Michelle Ziudith Tetap Cantik di 'Magic Hour'