Memetik Pelajaran dari Kasus Foto Prilly Latuconsina

Komarudin diperbarui 12 Agu 2015, 09:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Di antara sejumlah artis sinetron yang pernah mengalami rekayasa foto bugil, Prilly Latuconsina bisa dibilang punya keberanian lebih. Keberanian itu terlihat saat ia melaporkan kasus tersebut ke Polda Metro Jaya pada 31 Agustus 2015 lalu. Awalnya, publik sempat tak percaya dengan yang diambilnya itu.

Dalam dunia media sosial, fitnah dan tuduhan memang bisa dilakukan oleh siapa saja. Namun, Prilly tak mau itu terjadi, apalagi menimpa dirinya. Ia tak mau imejnya rusak karena tuduhan yang tak mendasar dan tanpa bukti itu.

Baca juga: Meski Difitnah, Prilly Latuconsina Tak Kapok Pakai Media Sosial

Rupanya, Prilly tak cukup melaporkan kasus foto bugil yang mirip dirinya, tapi juga siap menyeret para penebar kebencian yang mengunggah foto tersebut. Prilly ingin pelakunya jera sehingga tak melakukan perbuatan serupa kepada orang lain yang telah menyakitkan hatinya, keluarga, dan para penggemarnya.

"Ini tak bisa dibiarkan, biar mereka jera," kata Prilly baru-baru ini.

Atas permintaan pihak kepolisian, Prilly juga berani menjalani tes keperawanan. Ini untuk membuktikan dirinya masih perawan. Tes keperawanan sempat ramai menjadi wacana cukup hangat beberapa waktu lalu dan sempat ditentang berbagai pihak.

Kasus Prilly Latuconsina bisa jadi pelajaran, oran tak bisa bebas dengan sesuka hati melontarkan tuduhan-tuduhan tak mendasar dan tanpa bukti kuat. Jika mengabaikan itu, urusannya bisa masuk ke ranah hukum. Karena efeknya bisa melukai hati dan perasaan orang lain. Prilly telah merasakan itu.