Review Film Ant-Man, Tak Selamanya yang Kecil Harus Tertindas

Riswinanti diperbarui 06 Agu 2015, 13:50 WIB

Fimela.com, Jakarta Pemain: Paul Rudd, Evangeline Lilly, Corey Stoll, Bobby Cannavale, Michael Peña, Tip "T.I." Harris, Anthony Mackie, Wood Harris, Judy Greer, David Dastmalchian, Michael Douglas.

Sutradara: Peyton Reed.

Skenario: Edgar Wright, Joe Cornish, Adam McKay, Paul Rudd.

Durasi: 117 menit

Sinopsis:
Penjara dan citra buruk jelas bukan hal yang diinginkan Scott Lang (Paul Rudd). Karenanya, setelah keluar dari penjara, atas tuduhan pencurian, dia bertekad menjadi orang yang benar-benar bersih. Sayangnya, penolakan masyarakat membuatnya terpojok. Selain susah mencari pekerjaan, dia masih harus berhadapan dengan mantan istri, Maggie (Judy Greer), yang melarang Scott bertemu anak kandung mereka. Perlakuan tak menyenangkan dari pasangan baru sang mantan istri juga semakin mempersulit kehidupan pria yang sebenarnya sangat jenius ini.

Di tengah keputusasaan, akhirnya Scott memutuskan menerima tawaran dari sahabat baiknya, Luis (Michael Pena) untuk mencuri harta salah satu ilmuwan terkenal bernama Hank Pym (Michael Douglas). Nyatanya, bukan usaha mudah membobol rumah mantan anggota S.H.I.E.L.D tersebut, karena brankasnya dilengkapi pengamanan super canggih. Namun dengan kepintarannya Scott berhasil membobol pengamanan.

Sayangnya, tak ada apapun yang ditemukan Scott dalam brankas Hank Pym, selain sebuah kostum ketat yang mengingatkan pada pakaian Spider-Man. Kekecewaan muncul, namun kostum itu membuatnya penasaran sehingga dia menjajalnya. Keajaiban pun terjadi, dan dia merasakan sensasi yang aneh saat mengenakannya. Mendadak pengamanan rumah Hank Pym berfungsi kembali, dan membuatnya panik. Tanpa pikir panjang, dia pun membawa pulang kostum aneh tersebut.

Sesampainya di rumah, Scott kembali menjajal kostum tersebut dan merasakan keanehan. Entah bagaimana, tubuhnya mendadak mengecil hingga ukuran semut sehingga membuatnya kalang kabut menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Untungnya, dia berhasil selamat secara ajaib dari insiden itu.

Pada akhirnya, Scott menyadari bahwa kostum tersebut bukan kebetulan ada di tangannya. Saat akhirnya bertemu dengan Hank Pym, ternyata dia memang telah dipilih untuk menghentikan rencana jahat para rival sang ilmuwan. Dia pun dituntut mengendalikan pasukan semut berbahaya untuk melawan lawan paling berat yang bernama Yellowjacket. Hal itu jelas bukan hal mudah karena Scott masih harus menghadapi anak Pym, Hope van Dyne, yang hatinya dipenuhi iri dan dengki pada Scott.

Belum lagi, dia harus berjuang mati-matian saat sang Yellowjacket mengancam keselamatan anak Scott. Akankah Scott berhasil menghadapi semua ujian yang diberikan padanya? Mungkinkah dia bisa selamat dan melihat putrinya lagi?

Review:
Setelah Spider-Man dan Batman, Ant-man yang dirilis pada 29 Juni 2015 ini adalah film yang menempatkan hewan sebagai superhero. Film ini adalah film superhero pertama yang menganggap sisi-sisi luar biasa hewan semut, yang selama ini dianggap lemah, kecil, dan (mungkin) tidak banyak berguna. Melihat ending film ini, jelas sekali pihak Marvell Studio akan membuatkan sekuel demi mengulang kesuksesan kisahnya.

Lewat film ini, pembaca seolah diajak menjejahi sisi lain kehidupan makhluk yang selama ini hampir terlupakan. Siapa yang menyangka bahwa kehidupan semut ternyata benar-benar luar biasa karena bisa melakukan hal yang mungkin tak disadari manusia. Karenanya, rasanya tidak terlalu berlebihan jika pembuat cerita menjadikan semut sebagai salah satu pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain kehidupan semut, nyatanya ada banyak hal luar biasa lain yang terkuak lewat film ini. Selain adegan perkelahian, ada banyak sisi humanis yang akan menyentuh hati penonton, misalnya kerumitan hubungan antara pasangan bercerai, yaitu Scott Lang dan Maggie, yang harus menjaga kondisi psikologis anak mereka, agar tetap merasa hidup layaknya anak normal.
Hubungan tidak sehat antara Hank Pym dan anaknya, Hope juga menjadi bumbu cerita yang menarik. Sebagai orang tua tunggal, Hank berusaha menjaga putrinya, namun dengan cara yang justru membuat Hope membencinya. Masa lalu Hank yang tragis rupanya memberikan pengaruh besar dalam kehidupannya sebagai ayah.

Terlepas dari sisi humanis yang ditampilkan, adegan perang dalam film ini jelas menjadi hal yang ditunggu penonton. Keterlibatan prajurit Avenger, dalam hal ini Falcon, memberikan nuansa nyata pada film ini. Selain itu, ada sisi seru, menegangkan, namun juga kocak, ketika dua manusia super berukuran hanya sebesar semut bersaing mencapai tujuan masing-masing. Selain itu, ada beberapa kejutan menggelitik yang pastinya akan membuat film ini jadi salah satu tontonan yang tak terlupakan.

Baca Juga: Sebastian Stan Ungkap Kemunculannya di Film 'Ant-Man'

Foto Adegan: 

What's On Fimela