17 Mitos Berbahaya tentang Kecemasan Ini Harus Berhenti Dipercaya

Sherly Iskandar diperbarui 06 Agu 2015, 06:10 WIB

Fimela.com, Jakarta Memiliki penyakit mental seperti gangguan kecemasan sungguhlah mengganggu. Jika ada orang terdekatmu, atau bahkan kamu sendiri, mengalaminya, kamu harus tahu mitos-mitos seputar gangguan kecemasan ini. Bintang.com akan tampilkan beberapa mitos yang beredar di luaran dan penjelasan kenapa mereka tidak boleh dipercaya. Cekidot!

MITOS: Memiliki gangguan kecemasan = cemas akan segala hal

Ada perbedaan besar di antara kecemasan normal sehari-hari dan benar-benar memiliki gangguan. Sangat penting diketahui kalau kita semua bisa merasa — dan terlihat — cemas dari waktu ke waktu dan di keadaan tertentu bahkan orang yang paling tenang sekalipun dapat merasa cemas. Hal itu bukan berarti mereka memiliki gangguan kecemasan. Jika kamu memiliki gangguan kecemasan, perasaan itu gak akan pernah pergi dan malah semakin buruk seiring waktu.

MITOS: Jika kamu memiliki kecemasan, kamu harus menghindari keadaan yang membuatmu stres sehingga kamu tidak memperburuknya

Ini bisa dilakukan — tapi hanya dalam jangka pendek. Jelas, kamu akan merasa kepuasan instan dari tidak menghadapi apapun yang membuatmu sangat cemas. Tapi pendekatan ni akan mengacaukanmu dalam jangka panjang. Masalah di sini adalah kecemasan antisipatif akan meningkat jika kamu menghindarinya dan kamu akan menghadapi keadaan stres lagi pada suatu titik. Singkatnya, semakin kamu menghindari sesuatu, semakin kamu membangunnya di kepalamu, semakin cemaslah kamu nantinya.

MITOS: Anxiety comes in one form.

Kamu mungkin berpikir kalau memiliki gangguan kecemasan hanya berarti memiliki gejala ketakutan irasional dan kecemasan yang berlebihan. Itu benar, tapi ada beberapa jenis berbeda dari gangguan kecemasan yang masing-masing memiliki gejala unik. Yang paling umum adalah Gangguan Kecemasan Umum (GKU) dan Gangguan Kecemasan Sosial (GKS) atau bisa disebut fobia sosial.

Orang-orang dengan GKU mengalami kekhawatiran kronis mengenai hal sehari-hari, dari pekerjaan hingga kesehatan sampai bagimana menjalani hari mereka. Bahkan jika mereka memiliki sedikit atau tidak ada alasan sama sekali untuk khawatir. Sementara kecemasan sosial kebanyakan dipicu oleh orang lain, apakah itu berinteraksi dengan mereka atau takut akan penilaian dari mereka. Ada juga gangguan panik yang melibatkan serangan tiba-tiba dan berulang dari ketakutan irasional — atau dikenal juga sebagai serangan panik.

MITOS: Semua orang mengalami kecemasan dengan cara yang sama

Bahkan dengan gangguan kecemasan yang spesifik pun, gejalanya bisa tetap beda pada masing-masing orang. Artinya, satu orang yang cemas secara sosial mungkin hanya memiliki gejala pada keadaan tertentu — seperti makan di depan orang-orang atau berbicara di depan kelompok besar — ketika yang lainnya mungkin memiliki kecemasan sosial yang lebih umum.

MITOS: Kamu bisa selalu tahu seseorang yang memiliki gangguan kecemasan

Sama seperti rasa cemas berbeda pada orang-orang yang mengalaminya, hal ini juga tidak terlihat sama. Kamu mungkin berasumsi kalau bisa menunjuk seseorang yang menderitat kecemasan karena mereka akan terlihat cemas atau sebagainya. Tapi itu bukan masalahnya. Semua orang — pemalu, anak gaul, orang yang terlihat tenang, orang yang mengkhawatirkan — bisa juga memiliki gangguan kecemasan.

MITOS: Kecemasan sosial adaah hal yang sama seperti sifat pemalu atau introvert

Tiga hal tersebut terlihat memiliki banyak kesamaan di permukaan, harus berurusan dengan 'penghindaran sosial', tapi di sanalah kemiripannya berakhir. Introvert dan sifat pemalu adala konstruksi kepribadian, sementara kecemasan sosial adalah gejala khusus dari kecemasan di keadaan sosial. Maka ketika introvert mungkin menilai waktu mereka ketika jauh dari orang lain dan orang pemalu mungkin sulit berbicara pada orang yang tidak mereka kenal, keduanya tidak melibatkan kecemasan berlebihan yang terus menerus dan ketidaknyamanan yang dialami orang yang fobia sosial.

MITOS: Gangguan kecemasan disebabkan oleh ketidak seimbangan kimiawi di otak

Soal kimia otakmu hanyalah sebagian di antaranya. Kecemasan dapat muncul dari genetik, biologis, lingkungan, pengalaman sosial, dan kelakuan yang dipelajari — dan biasanya sulit ditunjuk salah satunya.

MITOS: You always need a reason to be anxious.

Tidak begitu. Gangguan kecemasan sendiri, secara definisi, irasional. Beberapa orang akan dipastikan memiliki hal khusus yang membuat mereka cemas. Tapi juga 100% normal untuk kecemasan datang tanpa alasan sama sekali.

MITOS: Pengobatan adalah satu-satunya cara untuk menyembuhkan kecemasan

Pengobatan bisa benar-benar membantu untuk beberapa orang. Tapi kepercayaan kalau itu adalah satu-satunya pilihan yang datang dari salah pengertian bahwa kecemasan adalah soal kimia di otak dan maka dari itu hanya bisa “disembuhkan” oleh intervensi kimia. Bahkan jika kecemasan itu benar disebabkan oleh beberapa perubahan pada kimia otak, penelitian menunjukan kalau intervensi lain seperti terapi kognitif behavioral — bentuk khusus dari terapi bicara — memiliki kekuatan untuk mengubah kimia otak juga.

MITOS: Kecemasan adalah semua di kepalamu

Secara teknis kecemasan adalah gangguan yang berasal dari otakmu — tapi itu gejalanya bisa sangat fisik hingga berada di atas ketakutan dan kecemasan. Masalh perut, rasa pusing, menggigil, detak jantung yang meningkat, sakit dada, sulit bernafas, sakit kepala, otot tegang, dan insomnia adalah bagian umum dari gangguan kecemasan.

MITOS: Jika kamu makan dengan benar, olahraga, menghindari kafein, dan menjalani gaya hidup sehat, kecemasanmu akan pergi

Semua hal itu baik untuk kesehatanmu secara menyeluruh dan mungkin membantu meringankan gejala dari kecemasanmu — tapi berpikir bisa memberikan apapun lebih dari itu yang berimplikasi kalau kecemasan adalah hasil dari gaya hidup tidak sehat adalah tidak benar. Kecemasan adalah gangguan yang nyata. Tidak ada bedanya dengan gangguan medis yang lain.

MITOS: Berikan ketentraman tanpa henti bagi orang yang kamu sayang yang mengalami kecemasan untuk membantu mereka menghadapinya

Bahkan jika hatimu berada di tempat yang tepat, ketentraman mungkin tidak bisa berbuat banyak untuk meredakan pikiran orang yang cemas. Kadang yang dilakukan orang ketika ada yang khawatir tentang sesuatu adalah mengatakan, "Jangan khawatir, itu gak akan terjadi," pada mereka. Tapi kenyataannya, kamu gak begitu mengetahuinya.

Apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh orang yang cemas adalah menerima kalau ada kemungkinan hal yang dikhawatirkan akan terjadi dan mereka harus bisa menjalani kehidupan mereka. Jadi hal terbaik yang bisa kamu lakukan untuk menolong adalah tidak mengecilkan atau menghapuskan kekhawatiran mereka.

MITOS: Masalah kecemasan timbul dari masalah yang kamu punya di masa kecil

Sekali lagi, lingkungan mungkin menjadi salah satu bagian dari puzzle yang lebih besar. Tapi kamu tidak bisa berasumsi kalau seseorang dengan gangguan kecemasan dikarenakan sesuatu yang terjadi pada mereka ketika masih kecil. Seseorang bisa tumbuh di lingkungan yang bikin stress dan tidak memiliki sedikitpun masalah dengan kecemasan seperti seseorang bisa memiliki masa kecil yang positif dan tetap memiliki gangguan kecemasan.

MITOS: Gangguan kecemasan bukanlah hal umum

Sebenarnya, kecemasan adalah penyakit mental paling umum di dunia. Satu dari lima orang dewasa akan menderita gangguan kecemasan seumur hidup mereka.

MITOS: Kamu harus selalu membawa kantung kertas untuk berjaga jika kamu mengalami hiperventilasi

Melakukan hal tersebut mungkin membuatmu merasa aman. Tapi realitanya, itu tidak terlalu berguna. Antisipasi dengan memiliki dan membutuhkan kantong tersebut sebenarnya memelihara kecemasanmu karena kamu berpikir tentang kemungkinan kecemasan yang akan terjadi. Itu tidak bagus untuk siapapun. Kamu harus menyingkirkan sinyal keamanan untuk melihat kalau kamu bisa mengatasinya. Karena kamu bisa.

MITOS: Orang-orang dengan kecemasan biasanya lemah secara mental dan tidak bisa mengatasi urusan mereka sebaik yang orang lain lakukan.

Ini sama seperti berpikir kalau seseorang yang tangannya patah harusnya bisa menyembuhkan dirinya sendiri.

MITOS: It’s not a “real” illness.

Duh! >,<

 

Itu dia mitos-mitos tentang orang dengan gangguan kecemasan yang harus kamu lupakan selamanya.

 

Baca juga: 10 Mitos Pertanda Kematianmu Sudah Dekat dari Seluruh Dunia