Wawancara Hamish Daud, Soal Arsitek, Aktor, Presenter dan Psycho

Henry Hens diperbarui 05 Agu 2015, 20:50 WIB

Fimela.com, Jakarta Bagi Anda pecinta alam dan traveling mungkin sudah tak asing lagi dengan wajah Wyllie. Pria berusia 35 tahun ini memang lebih dikenal sebagai presenter acara pecinta alam ketimbang aktor. Bahkan mungkin ada yang lebih mengenalnya sebagai seorang arstitek.

Profesi awalnya memang sebagai arsitek. Namun kesuksesannya membintangi film Rectoverso membuat tawaran syuting mulai membanjirinya. Padahal Hamish mengaku tak pernah bercita-cita menjadi bintang film. Awalnya pria blasteran Australia-Indonesia ini diajak Happy Salma untuk bermain film indie berjudul Descrption Without Place. Dari situ Happy melihat kemampuan Hamish sebagai pemain dan dia mengajaknya bermain film layar lebar.

 

Hamish Daud pun mengawali debutnya di dunia film lewat Rectoverso (2013) yang diadaptasi dari novel karya Dewi ‘Dee’ Lestari. Meski hanya menjadi pemeran pendukung, ternyata sambutannya cukup bagus. Banyak yang menyukai akting Hamish Daud di film omnibus tersebut. Tawaran bermain film pun mulai datang. Tapi sebelum berakting lagi, Hamish justru mendapat tawaran lain yaitu menjadi presenter.

“Aku diajak jadi pembawa acara My Trip My Adventure, jadi kayak lifestyle aku. Ya dicobalah," kata Hamish yang memang menyukai traveling sejak lama. Film keduanya bertajuk Supernova yang juga diangkat dari novel karangan Dewi Lestari. Demi menunjukkan totalitasnya, Hamish rela mengambil cuti selama dua bulan dari pekerjaannya. 

Baca Juga: Bule Tak Jadi Jaminan Hamish Daud Fasih Berbahasa Inggris

"Saya cuti dari program saya dan arsitek selama 2 bulan. Ya, kita nongkrong sama kelompok-kelompok tertentu, untuk observasi buat karakter Dimas dan Rueben di film tersebut," paparnya. Di film Supernova Hamish berperan sebagai Dimas, pria yang menyukai sesama jenis. Ia beradu akting dengan Arifin Putra yang berperan sebagai Rueben.

 

Soal pekerjaan sebagai arsitek, Hamish sudah delapan tahun bergabung dengan perusahaan di bidang tersebut bersama beberapa rekannya. "Kantor pusatnya di Jogja dan Aceh. Kalau teman-teman mungkin buatnya gedung, rumah sakit, mal. Tapi saya lebih fokus ke rumah pribadi kayak vila atau restoran," jelas pria yang awalnya berkantor di Bali ini.

Lantas bagaimana pekerjaannya sebagai arsitek setelah terjun ke dunia hiburan? “Masih saya jalani sampai sekarang. Yang terpenting bagi saya adalah schedule. Buat time management dan kerja bareng sama orang-orang yang saya percaya. Semua bisa tetap jalan," terang pria yang ramah dan murah senyum ini. Di tahun ini, terutama di bulan Agustus, bintang Hamish Daud sepertinya akan semakin bersinar. Kebetulan, di bulan ini dua film terbarunya akan dirilis.

2 dari 2 halaman

1

Untuk pertama kalinya, Hamish didapuk menjadi pemeran utama dalam film bergenre eksyen, 'Gangster, produksi Starvision'. Dalam film garapan Fajar Nugros itu, Hamish melakoni peran sebagai Jamroni. Ia pun diharuskan banyak melakukan adegan laga.

"Pagi-pagi sarapannya bumper mobil," kata Hamish dalam video behind the sence film 'Gangster'. Hamish memperlihatkan kemampuan bertahannya dari mobil yang sedang melaju. Selain itu, beberapa pukulan juga dilayangkan Hamish pada lawan mainnya. Film eksyen itu juga dibintangi oleh Ganindra Bimo, Yayan Ruhian, Kelly Tandiono, Dian Sastrowardoyo dan Dwi Sasono.

 

Inti cerita Gangster adalah usaha seorang pria yang diperankan Hamish Daud untuk mengejar cintanya di Jakarta. Tapi dalam perjalanan, ia harus menghadapi sejumlah gangster yang mencoba menghalanginya. Gangster akan tayang di bioskop pada 27 Agustus mendatang. Seakan berbeda 180 derajat, pada film 'Love You Love You Not', Hamish berperan sebagai pria Betawi yang romantis bernama Juki.

Karakter ini dikisahkan jatuh cinta pada sosok guru bahasa Inggrisnya, Amira (Chelsea Islan). Bahkan demi menghayati perannya, Hamish rela masuk kampung Betawi. "Buat mendalami karakter itu (Juki), saya menyempatkan pindah ke kampung Betawi supaya dapet feel dan lifestyle orang Jakarta. Disini saya enggak bisa bahasa Inggris, pokoknya bule kampung banget deh hahaha," terang Hamish Daud.

Baca Juga: Hamish Daud Sarapan Bumper Mobil di 'Gangster'

Hamish pun dituntut untuk dapat berimprovisasi sendiri. Meski itu beresiko humornya tak dianggap lucu oleh penonton. "Film ini komedi, jadi kita enggak bisa 100% nurutin skrip. Kita harus bisa sedikit improve. Seperti stand up comedy yang enggak mesti hafal 100% materi. Saya pikir senstitif orang beda ya, nanti pasti ada yang nganggap ini bule ngapain, tapi disini bakal jadi fun," jelasnya.

 

Karena itu, Hamish Daud yang baru pertama kali bermain film komedi ini menilai perannya tidaklah ringan. Bagi pria yang juga berprofesi sebagai arsitek ini, tidak ada peran yang ringan maupun gampang dalam sebuah film. “Membuat orang atau penonton bisa ketawa itu enggak mudah. Ini bukan peran yang gampang, karena menurut saya enggak ada peran yang light atau gampang,” tegasnya.

Selain Hamish dan Chelsea, 'Love You Love You Not' juga dibintangi oleh Miller Khan, Kemal Palevi dan Fico Fachriza. Film yang disutradarai Sridhar Jetty ini akan tayang di bioskop mulai 13 Agustus nanti. Seandainya kedua filmnya sukses nanti, Hamish Daud mengaku akan tetap merendah. Ia akan tetap selektif meski nanti akan banyak tawaran yang datang.

 

“Saya selalu berusaha fokus di satu hal kalau sedang mengerjakan sesuatu. Jadi saya berusaha selektif menerima tawaran karena banyak hal lain yang harus saya kerjakan,” tegasnya. Dengan sudah memainkan beberapa macam peran, karakter apalagi yang ingin ia mainkan?

“Saya ingin peran yang menantang. Saya ingin jadi tokoh antagonis, seperti seorang psycho, misalnya, hal itu ingin saya coba,” harapnya. Kita tunggu saja kiprah berikutnya. Rasanya menarik menanti karya-karya terbaru dari seorang aktor yang juga seorang arsitek dan pembawa acara traveling.