Fimela.com, Jakarta Jaringan bioskop Cinema 21 menegaskan tidak pernah menganaktirikan film Indonesia. Sebagai pemilik layar bioskop paling banyak saat ini di Indonesia, Cinema 21 justru memberi prioritas pada film Indonesia. Berkurangnya penonton film Indonesia disebabkan beberapa film yang kurang berkualitas membuat penonton ogah lagi nonton film Indonesia.
Sebelumnya, Ketua Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI) Firman Bintang mengeluhkan minimnya jumlah penonton film Indonesia karena eksibitor atau bioskop yang lebih mementingkan film Hollywood ketimbang film Indonesia.
Direktur Jaringan Bioskop Cinema XXI, Tri Rudi Anitio, membantah. Dia menegaskan, pihaknya tetap memprioritaskan film nasional. "Sebenarnya, animo penonton yang memilih mana film yang disuka dan tidak disuka. Contohnya, film Mencari Hilal. Beberapa hari pertama kosong. Perolehan penonton tertinggi hanya 130. Tidak pernah mencapai angka 200, tapi kita tetap putar filmnya. Kita hanya berharap film ini diketahui orang dari mulut ke mulut," ucapnya saat jumpa pers di Djakarta Theater, Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (3/7/2015).
Baca Juga: Katakan Tidak pada Film Indonesia
Ditempat yang sama, Catherine Keng, Sekretaris Perusahaan Cinema 21 menjelaskan film Indonesia mendapat prioritas karena semua film mendapat kesempatan untuk tayang di bioskop. Bagaimana reaksi penonton setelah bioskop ditayangkan, kembali ke kualitas masing-masing film.
"Kami tak bisa menolak film yang minta tayang di bioskop. Semua mendapat kesempatan. Kami juga senang kalau film Indonesia laris. Pendapatan kami juga naik jika hal itu terjadi. Seperti film 'Comic 8: Casino Kings' dan 'Surga yang Tak Dirindukan' bisa menembus satu juga. Kalau memang berkualitas tentu penonton akan terus mencari. Kalau penonton banyak, mana mungkin kami turunkan," paparnya.