Industri Film Indonesia di Mata Rio Dewanto

melodyasisya diperbarui 04 Agu 2015, 14:00 WIB
Sebagai pelaku industri film, Rio tak mau menyalahkan siapa pun atas keadaan ini. Dia lebih senang mengajak semua pihak yang terlibat dalam industri film introspeksi. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Kepada tim Bintang.com yang menghubunginya Senin, (30/3/2015), suami dari Atiqah Hasiholan ini mengaku masih menyayangkan kondisi film asing yang masih mendominasi bioskop-bioskop tanah air. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Menurut Rio, serangan produk asing yang begitu gencar itu membuat industri film dalam negeri tertekan. Film produksi dalam negeri memang sudah lumayan banyak, namun masih kalah dari film Hollywood. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Rio Dewanto iri dengan sineas Korea dan Amerika yang mudah dalam mendapatkan izin pemakaian lokasi syuting. Berbanding terbalik sekali dengan Indonesia, bahkan masih dipungut biaya. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Pemain film 'Filosofi Kopi' ini optimis film Indonesia dapat bangkit seperti era keemasan film di tahun 1970-an hingga 1980-an. Selain optimis, harus ada dukungan dari semua pihak agar film Indonesia bisa berdaya. (Galih W. Satria/Bintang.com)