Fimela.com, Jakarta Tahun depan ada dua film yang menggunakan nama Kartini sebagai judul yaitu, 'Kartini' dan 'Surat Cinta Kartini'. Meskipun sama-sama memakai nama Kartini tapi film ini berbeda genre. Tim produksi film ini juga berbeda.
Film 'Kartini' merupakan produksi Legacy Pictures dan Dapur Film. Ini adalah film drama sejarah. Cerita film ini dibangun berdasarkan fakta sejarah. Bukan perkara mudah tentu untuk membangun set era tahun 1800-an. Tapi ada alasan kuat untuk melakukan hal tersebut.
Dari riset yang dilakukan team produksi film Kartini, ada empat hal yang membuat Kartini menjadi figur panutan. "Pertama, kegemarannya membaca. Kartini juga terbuka wawasannya karena sering bepergian keluar dari kadipaten. Sebelum menerima lamaran pria tua pilihan ayahnya, dia membuat siasat mendirikan sekolah dan kesadarannya untuk tidak “selfish” atau hanya memikirkan diri sendiri," ujar Robert Ronny, Produser film 'Kartini' beberapa waktu lalu.
Hanung Bramantyo memilih untuk menggambarkan kehidupan Kartini dalam masa pingitan. "Kartini yang ingin digambarkan bagian saat Kartini mulai dipingit sampai kemudian menikah. Kartini seperti anak remaja sekarang pinter bahasa belanda, suka nulis. Kalau anak sekarang pinter bahasa inggris nulis blog. sebenarnya sama, nggak ada bedanya," ujar Hanung, Senin (1/6)di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Senayan, Jakpus.
Baca Juga: Empat Alasan Perjuangan Kartini Layak Difilmkan
Sedangkan film 'Surat Cinta Kartini' merupakan drama fiksi yang disutradarai Lukman Sardi. Film ini pun berlatar belakang sejarah, namun Lukman menegaskan ada unsur fiksi di film pelopor emansipasi wanita tersebut.
"Itu bukan berdasarkan fakta, itukan (Surat Cinta Kartini) fiksi. Sejarah Kartininya jelas aja ada. Ada surat ini, ditahun ini dia melakukan apa, itu pasti ada. Tapi tukang posnya sendiri itu fiksi. Ceritanya fiksi," kata Lukman Sardi di Pong Me, Jakarta Selatan, Kamis (30/7/2015).
Meski mengangkat cerita fiksi, tapi Lukman memastikan filmnya akan detail akan era tahun 1900-an. Ia pun tak ingin setengah-setengah dalam 'menghidupkan' suasana film. Tak jarang, Lukman mencari pernak-pernik yang persis seperti zaman Kartini.
Lokasi syuting film 'Surat Cinta Kartini' juga akan berlokasi di Jogja. Lukman Sardi berharap film ini bisa dinikmati oleh para remaja Indonesia. Apalagi tema yang ditawarkan adalah drama romantis.