Berburu Laor, Pengalaman Tak Terlupakan di Halmahera Utara

Asnida Riani diperbarui 23 Jul 2015, 15:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Laor, sejenis cacing laut berwarna-warni yang berukuran 2 - 30 sentimeter. Menurut warga setempat, cacing laut ini hanya muncul setahun sekali, yakni saat bulan Mei. Itu artinya, kamu masih punya waktu menabung dan akhirnya pergi ke Desa Fitako, Halmahera Utara.

Mulai dari anak kecil, ibu-ibu, hingga para nelayan, ramai berbondong-bondong menggunakan katinting (perahu kecil untuk melaut) menuju pantai yang dikenal sebagai sarang laor.

Di tengah kegelapan malam, berbekal cahaya petromak, kamu pun siap berburu laor. Cara menangkapnya cukup mudah kok. Cahaya dari petromak itu akan mengundang laor untuk berkumpul, nah tinggal kamu tangkap pakai jaring-jaring kecil deh.

Setelah terkumpul, warga setempat biasanya akan mengolah cacing laut ini menjadi hidangan enak nan menggugah selera. Pisang goreng, sambal, dan nasi hangat cocok jadi pendamping olahan laor. Tertarik mencoba?

 

Baca Juga: Alor, Destinasi Idaman Para Traveler di Timur Indonesia

What's On Fimela