Fimela.com, Jakarta Kepergian untuk selama-lamanya pada Jumat (10/7/2015) kemarin kembali mengingatkan kita pada pesona aktor kelahiran Mesir ini. Tak banyak aktor asal Arab atau Timur Tengah yang bisa sukses di Hollywood. Omar Sharif adalah salah satunya dan bahkan mungkin yang pertama.
Seperti dilansir dari Al Jazeera, Sharif adalah aktor lintas batas. Ia punya banyak keunggulan sehingga bisa diterima dan sukses di dunia Barat, termasuk Hollywood.
Terlahir dengan nama Michel Demitri Chalhoub pada 10 April 1932, pria berdarah Libanon, Yunani dan Mesir ini lahir dari keluarga bangsawan. Ibunya bahkan berteman baik dengan King Farouk, Raja Mesir saat ia masih kecil.
Sharif sempat menyelesaikan kuliah di bidang Matematika dan Fisika. Saat merintis karir di dunia akting, Michel mengubah namanya menjadi Omar Sharif karena dianggap lebih komersil. Meski dibesarkan secara Katolik, Omar Sharif kemudian memeluk agama Islam setelah menikah dengan Faten Hamama yang pernah jadi lawan mainnya.
Sharif dan Hamama menikah di tahun 1954 dan kemudian berpisah di tahun 1974. Setelah itu, Omar Sharif tak pernah menikah lagi. Karirnya di dunia film semakin mengkilap setelah Hollywood meliriknya. Namanya pun mendunia lewat film Lawrence of Arabia di tahun 1962. Dengan wajah tampan dan gagah khas Timur Tengah, karisma yang luar biasa serta akting yang memukau, Omar Sharif mampu menapaki karier sampai ke Hollywood.
Baca Juga: Omar Sharif Aktor Mesir Tersukses Sepanjang Masa Meninggal Dunia
Tapi bukan itu saja modal utama Sharif hingga bisa menaklukkan Hollywood. Selain kerja keras dan tak pernah cepat puas, Shariff dikenal sebagai pribadi yang hangat, ramah dan elegan. Ia juga mengusai sejumlah bahasa seperti Inggris, Prancis, Arab dan Yunani. Hal itu membuat Omar Sharif mudah dekat dan bergaul dengan siapa saja. Berbagai peran pun mampu dilakukan penggemar berat olahraga bridge dan berkuda ini dengan baik.
Omar Sharif bisa menjadi orang Rusia di Doctor Zhivago, sebagai Che Guevara yang kelahiran Argentina di film Che!, menjadi Marco Polo yang berkebangsaan Italia dalam Marco the Magnificent, pemimpin Mongolia di Genghis Khan, seorang tentara Jerman dalam The Night of the Generals sampai menjadi seorang penjahat Meksiko dalam Mackenna's Gold. Memasuki usia senja, Omar Sharif masih tampil di sejumlah film. Salah satunya lewat film Monsieur Ibrahim (2003).
Di film produksi Prancis tersebut, Sharif tampil memukau dan berhasil menyabet Cesar Award (Oscar-nya Prancis) sebaga Aktor Terbaik. Hal itu semakin menegaskan eksistensi Omar Sharif sebagai aktor lintas batas dan budaya. Sepertinya sampai saat ini belum ada aktor Timur Tengah lain yang mampu mengikuti jejak langkah dan kesuksesan seperti Omar Sharif. Film terakhir yang dibintangi adalah 1001 Inventions and the World of Ibn Al-Haytham di tahun 2015 ini.