Fimela.com, Jakarta Karena perempuan punya rutinitas bulanan yang enggak bisa ditolak, makanya pemakaian pembalut pun jadi hal yang konstan. Digunakan dalam periode yang tetap bisa jadi salah satu alasan kamu untuk tahu asal usul pembalut.
Bermula di zaman Mesir Kuno saat daun papyrus yang dilembutkan berfungsi sebagai pembalut. Kemudian, berkembang ke era Yunani kuno dimana pembalutnya berupa kayu kecil yang dibungkus kapas halus. Rumput kering, wol, dan kain bekas juga jadi versi pembalut kala itu.
Tahun 1867 ditemukan menstrual cup, yakni mangkuk di dalam kantung kain yang dihubungankan dengan semacam ikat pinggang. Sembilan tahun kemudian, menstrual cup itu berganti jadi bahan karet yang dapat menampung darah haid.
Jadi, di tahun-tahun itu, perempuan enggak pakai apa-apa di balik rok mereka selain menstrual cup. Tapi, enggak semuanya bisa beli menstrual cup. Orang dengan pendapatan minim tetap menggunkan kain.
Pembalut seperti sekarang ini pertama dicetuskan saat Perang Dunia I. Para perawat kala itu menyadari kalau pembalut luka tentara ternyata bisa mereka gunakan ketika datang bulan.
Hal itu yang mempelopori munculnya brand pembalut pertama di Amerika pada 1920. Mulai tahun 1960, pembalut yang menggunakan belt itu diganti jadi lem. Perubahan bahan dari wood fiber menjadi cotton fiber juga terjadi.
Walau pembalut sekali pakai telah banyak digunakan, pembalut dari kain dengan modifikasi yang sedemikian rupa kembali populer pada tahun 1970 sampai 1990.
Hingga sekarang banyak bermunculan brand-brand pembalut seperti yang kamu tahu. Tapi, masih ada enggak sih yang pakai pembaut dari kain?
Baca Juga: Asal Usul Hari Kebangkitan Nasional