Fimela.com, Jakarta 10 hari terakhir Ramadan menjadi saat yang oleh kaum muslimin dipakai untuk melakukan ibadah itikaf. Ibadah ini menuntut pelakunya untuk benar-benar berhubungan dengan Allah SWT dengan berdiam diri di masjid dan melakukan salat, zikir, dan lain sebagainya. Namun, meski melihat manfaatnya untuk manusia pada umumnya, para personil band Lyla mengaku tak bisa melakukannya. Pun begitu, mereka tetap memperbanyak kegiatan yang sifatnya vertikal.
"Kalau kami sih paling ngedeketin diri kepada Allah ya. Memperbanyak zikir. Lebih banyak kegiatan yang mengumpulkan pahala di akhirat," kata Naga di Common People, Kemang, Jakarta Selatan, Senin (6/7).
Mereka selama Ramadan ini mengaku disibukkan dengan penggarapan album kelima yang direncanakan rilis pada September mendatang. Setiap hari mereka selalu berada di studio rekaman sampai Lebaran minus dua hari.
Baca juga: 9 Tahun Berkarir, Lyla Ingin Tetap Konsisten Hasilkan karya
"Sekarang lagi recording. Kita justru dikejar tayang agar Agustus masternya selesai. Makanya bulan puasa setiap hari kita rekaman di studio. Off air di weekend aja sih. Ketat banget kebutuhan recording jadi kita concern ke sini dulu," ujar Naga.
Bercerita tentang album barunya ini, Lyla mengatakan musiknya lebih berwarna dan penuh kejutan. Tak hanya musik pop ala Lyla yang biasa mereka suguhkan, namun kali ini mereka memasukkan beberapa genre lain dalam lagu-lagunya.
"Kita nemuin arti baru dari kata lyla. Dulu Lyla dari bahasa Arab artinya malam sekarang kita nemuin arti baru dari bahasa Sansekerta artinya playfull. Makanya kita lebih playful, ada yang ballad tapi lebih bermain lagi. Lebih lepas," kata Naga.
"Ada 10 lagu, 8 lagu baru 2 lagu lama dan temanya playful, dan lagunya lbh berwarna ada genre regge, pop, rock juga," ujar Naga lagi. "Lagunya catchy banget dan dikemas dengan musik yang lebih baru. Semoga single-nya hits semua," tutur Dennis Lyla.