Fimela.com, Jakarta Bukan hal mudah ketika sebuah band bisa bertahan selama 9 tahun dalam industri musik. Sebagai grup yang terdiri dari banyak kepala, menyatukannya menjadi satu suara adalah kesulitan tersendiri. Namun, band asal Pekanbaru, Lyla mampu membuktikan kesolidan mereka.
Sempat diterpa pergantian personel, band yang saat ini dihuni oleh Naga (vokal), Fare (gitar), Dennis (bass), Dharma (keyboard), dan Difin (drum) tak mau menghentikan langkah. Empat album sudah mereka catatkan dalam perjalanan musik mereka yaitu Yang Tak Terlupakan (2008), Lebih Dari Bintang (2010), Dengan Hati (2013), dan Dunia Sempurna (2014).
Baca Juga: Lyla Campur Aduk Genre di Album Terbaru
"Pastinya kami selalu masih terus belajar, semoga bisa lebih baik lagi di industri musik dan bisa terus berkarya," kata Naga berharap di Common People, Kemang, Jakarta Selatan, Senin (6/7).
Memasuki usia 9 tahun ini pendewasaan bermusik dan sekaligus proses metamorfosa begitu terasa dari musikalitas mereka. Lyla saat ini mulai berani bermain looping, brass section dan banyak mengulik banyak jenis distorsi pada gitar.
Musikalitas anyar mereka akan bisa didapatkan pada album terbaru yang rencananya bakal dirilis September nanti. "Emang, di album sebelumnya kan banyak pakai sound gitar yang rock n roll atau akustik atau alat musik klasik biar terdengar vintage. Sekarang kami mencoba dan merasa lebih ke modern rock karena banyak distorsi," ujar Fare, gitaris Lyla.
Playful, begitu Lyla menyatakan musikalitas mereka saat ini. Ada beberapa sound dari genre musik berbeda yang bisa didapatkan dalam lagu-lagu anyar mereka nanti. "Musik lebih playful. Ada funk, ada reggae, pop. Colourful aja. Ada metal juga, melow total," ujar Dennis berseloroh.
Bahkan, pada beberapa lagu, Lyla sengaja memberikan kesempatan kepada tiap personilnya untuk unjuk gigi. "Aransemen tadinya terlalu massal. Jadi ada lagunya Dennis karena sesi bassnya lebih besar, lagu keyboardis karena lebih dominan, daa lainnya. Ada lagu masing-masing," tutur Naga.