Sejarah Bendera Pelangi, Simbol Bagi Para LGBT Seluruh Dunia

Fimela diperbarui 02 Jul 2015, 07:10 WIB

Fimela.com, Jakarta Bendera pelangi selalu menjadi simbol bagi para LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender). Tahukah kamu sejarah pertama kali digunakannya bendera tersebut? Kali ini Bintang.com akan menampilkan fakta dari bendera yang berasal dari Kalifornia Utara ini. Cekidot!

Seorang seniman asal San Fransisco, Gilbert Baker, pada tahun 1978 membuat disain yang sudah direvisi berkali-kali. Disain pertama terdiri dari 8 warna, yaitu: hot pink, merah, jingga, kuning, hijau, pirus, indigo/biru, dan ungu.

Inilah makna dari masing-masing warna tersebut:

  • Hot pink: Seksualitas
  • Merah: Hidup
  • Jingga: Penyembuhan
  • Kuning: Sinar Matahari
  • Hijau: Alam
  • Pirus: keajaiban/seni
  • Nila/Biru: Ketenangan/Keselarasan
  • Ungu: Semangat

Namun karena saat itu hot pink bukanlah warna yang lazim digunakan pada bendera, Baker mengibarkan bendera dengan 7 warna seperti ini:

Di tahun 1979, warna bendera ini diubah lagi. Bendera ini akhirnya dibuat supaya jumlah warnanya genap yaitu 6 warna. Maka warna pirus dan indigo/biru dihilangkan dan diganti warna biru kobalt.

Inilah makna dari masing-masing warna yang sampai sekarang digunakan di seluruh dunia:

  • Merah: Hidup dan seksualitas
  • Jingga: Penyembuhan dan persahabatan
  • Kuning: Vitalitas dan energi
  • Biru kobalt: Keselarasan dan karya seni
  • Ungu: Semangat dan rasa syukur

 

Nah, sekarang kamu sudah tahu kan kenapa para LGBT menggunakan warna-warna pelangi pada setiap parade mereka? ;)

 

Baca juga: Meriahnya Parade LGBT di Berbagai Belahan Dunia

What's On Fimela