Fimela.com, Jakarta Dua tahun bukan waktu yang cukup bagi Pipik Dian Irawati mengobati kesedihannya ditinggal suaminya, ustaz Jefri Al Buchori atau Uje. Rasa rindu akan sosok suami masih sering hinggap di hati Pipik, terlebih di bulan Ramadan seperti saat ini. Bahkan bukan hanya dirinya, kata Pipik, anak-anak pun merasakan hal yang sama.
Baca juga: Pipik Dian Irawati Motivasi Anak Berpuasa Dengan Hadiah
"Ya manusiawi ada rasa itu (rindu), kita kan punya rasa apalagi moment Ramadan seperti ini. Anak-anak juga pasti ada (rindu), manusiawi juga. Wajar itu," ungkap Pipik Dian Irawaty saat dijumpai di perayaan hut Wardah, Hall Senayan City, Jakarta Pusat, Jumat (26/6/2015).
Namun rasa rindu tak menjadikan Pipik terus larut dalam kesedihan. Dia berusaha untuk tetap tegar dan ikhlas mendapati kenyataan sang suami sudah pergi selama-lamanya. Pipik juga menjelaskan kepada anak-anaknya bahwa urusan maut memang sudah menjadi rahasia Sang Ilahi.
"Sebagai muslim kita enggak boleh terus-terusan seperti ini (sedih), hidup kan terus berjalan. Semua juga akan meninggal, hanya tinggal menunggu waktu saja. Aku ajarkan ke anak-anak, bukan seorang ayah yang memberikan kebahagian untuk anak, bukan suami yang memberikan kebahagian untuk istri. Ada ayah atau tidak ada ayah, hanya Allah yang memberi kebahagiaan," urai Pipik.
Saat ini Pipik Dian Irawati memilih fokus mengurus anak-anak ketimbang meratapi kepergian suaminya, ustaz Jefri Al Buchori. Di tengah kesibukannya, Pipik berusaha untuk menyiapkan menu berbuka puasa bagi buah hatinya di rumah.