Fimela.com, Jakarta Satu lagi, film karya anak bangsa yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia, 'Siti'. Film ini meraih penghargaan di ajang Festival Film Shanghai 2015.
Film karya Eddie Cahyono tersebut memboyong dua penghargaan sekaligus sebagai film sinematografi terbaik dan naskah film terbaik. Penghargaan ini didapatkan untuk kategori New Asia Talent Competition.
Pencapaian yang telah didapatkan ini sungguh diluar dugaan. 'Siti' berhasil mengalahkan enam film pesainganya dari berbagai negara seperti Iran, Tiongkok, Korea Selatan, Taiwan dan Jepang.
Baca Juga: Setelah Belanda dan Singapura, 'SITI' Mengembara Ke Shanghai
Film 'Siti' mengisahkan tentang perjuangan Siti (Sekar Sari) untuk melunasi hutang keluarganya. Suaminya, Bagas mengalami kecelakaan laut yang membuatnya lumpuh. Siang hari, Siti bekerja sebagai penjual peyek jingking di Parangtritis, sedangkan malam sebagai pemandu karaoke.
Pekerjaan malam ini membuat sang suami tak mau berbica kepadanya. Keadaan hidup yang sedemikian rupa membuat Siti frustasi. Di tempat kerjanya, Siti bertemu dengan seorang polisi bernama Gatot yang ingin menikahinya.
Kisah pelik 'Siti' ini memang tidak dapat kita saksikan di bioskop. Film yang rilis pada 2014 silam diproduksi menggunakan campuran bahasa Jawa dan Indonesia. Selama Festival Film Shanghai (13-21 Juni 2015), film 'Siti' telah diputar sebanyak empat kali.