Fimela.com, Jakarta Jadikan aku yang kedua
Buatlah diriku bahagia
Walaupun kau takkan pernah
Ku miliki selamanya.
***
Lirik lagu Jadikan Aku yang Kedua yang dipopulerkan Astrid beberapa tahun silam itu, tampaknya pas benar untuk menggambarkan kondisi Bella Shofie kini. Ia yang baru menikah dengan Suryono adalah istri kedua dari pengusaha asal Papua itu. Pesinetron yang juga biduanita ini sadar sekali soal posisinya sebagai istri kedua.
Berbagi itu sudah pasti. Ia harus menanggalkan egoisme seperti laiknya perempuan yang melakoni pernikahan monogami. Bella harus rela berbagi dengan istri pertama dan anak-anaknya yang tinggal nun jauh di Papua sana. “Saat Mas Suryono ada di Papua yang dia bersama istri dan anak-anaknya. Kalau di Jakarta ya bersama aku. Ya begitulah keadaannya, aku kan istri yang kedua. Enggak mungkin aku menuntut dia untuk selalu berada di sisiku,” terang Bella yang menyapa suaminya dengan sebutan sayang; Daddy.
Baca juga: Kegiatan Bella Shofie di Hari Pertama Ramadan 2015
Perempuan bernama asli Sofina Rutami Nasution ini mengaku banyak perubahan yang ia rasakan setelah menjadi seorang istri. Ramadan kali ini merupakan yang pertama bagi Bella setelah berstatus nyonya Suryono. “Kalau dulu aku kan masih seorang diri, sekarang sudah berdua, beda pastinya. Aku merasa lebih baik dan lebih berkah dengan status baru ini,” kata pelantun tembang Mungkin Dia Lelah ini.
Meski ia terpisah dengan jarak yang jauh, komunikasi dengan Suryono tak pernah putus. Berapa kali teleponan dengan suami? “Ratusan, hehehe. Pokoknya, banyak deh. Apalagi aku kan perempuan cantik. Dan suamiku itu orangnya cemburuan banget. Aku yang harus menjaga agar suami tidak marah,” kata Bella sembari bercanda.
Selama Ramadan ini Bella sengaja mengurangi aktivitas yang berhubungan dengan duniawi. Job yang diambil pun tidak begitu banyak seperti bulan sebelumnya dan pasca Ramadan. “Aku paling terima job yang ringan dan berbau sosial. Misalnya, seperti hari ini ada aksi sosial berbuka puasa dengan anak yatim piatu. Sekali menyanyi selesai. Aku sengaja tak mau terima job yang memakan waktu banyak,” tukasnya.
Mengenakan busana warna kuning dan hijab warna senada, perempuan berdarah Batak ini menuturkan kehidupan barunya sebagai istri, aktivitasnya di dunia entertain setelah statusnya berbubah menjadi nyonya, dan bagaimana resepnya menjalin keharmonisan, serta kegiatannya selama Ramadan. Kepada Komarudin dan Riswinanti Permatasari dari Bintang.com, Bella mengungkapkan hal itu saat melakukan sesi wawancara di SCTV Tower Lantai 12, Senayan City Jakarta Pusat, Selasa (23/6/2015) malam. Inilah petikan selengkapnya.
What's On Fimela
powered by
Saat Terberat Ketika Meminta Izin
Membina hubungan kasih dengan suami orang diakui Bella bukan perkara mudah. Apalagi, dalam sejarah keluarganya belum pernah ada yang menjadi istri kedua. Namun, hubungan itu akhirnya serius dan berakhir dengan pernikahan. Menurut Bella, saat terberat dialaminya ketika harus meminta izin pada orang tuanya kalau ia serius akan menikah dengan Suryono.
Seperti apa Anda meminta izin pada orang tua saat hendak menikah dan menjadi istri kedua pula?
Terus terang ini adalah sesi yang paling berat buat aku. Soalnya dalam keluarga aku memang belum ada yang menjadi istri kedua.
Meski berat Anda meminta izin juga?
Ya harus, sebagai anak mau bilang sama siapa lagi kalau tidak kepada orang tua sendiri. Saat aku katakan akan menikah dengan pria yang sudah bersuami, papa bilang, kalau istrinya mengizinkan silakan saja. Jadi, kuncinya di sana, bagaimana restu dari istri pertamanya dia. Kalau dia mengizinkan, artinya saya bisa melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan.
Berapa lama Anda berppikir dan akhirnya setuju untuk menikah dengan Suryono?
Sebelum mengiyakan pinangan dia aku salat, meminta petunjuk dulu dari Allah. Selain itu, aku juga menimbang-nimbang juga. Salah satu pertimbangan itu adalah izin dari istri pertama. Cukup lama juga aku berpikir dan akhirnya memberikan jawaban.
Saat pendekatan apakah Anda sudah tahu status dia sebagai pria beristri?
Dia tidak pernah menutupi statusnya sebagai suami. Awalnya kami cuma temanan, setelah nyaman satu sama lain akhirnya lanjut. Dia orangnya sederhana, dan baik hati. Hubungan dengan keluarga Mas Suryono juga bagus.
Apa hal paling berat buat Anda, sebelum akhirnya mengatakan setuju untuk dinikahi?
Yang paling berat jujur karena dia sudah beristri. Yang kedua, ya karena aku ini masih banyak kekurangan. Yang namanya jadi istri kedua itu kan harus ikhlas. Dalam hati aku bertanya, apa aku bisa iklas menerima semua ini? Apalagi, aku selama ini belum dewasa benar, masih suka marah-marah dan egonya tinggi. Kami sempat putus, eh, kemudian nyambung lagi. Setelah hubungan terjalin kembali aku percaya dia adalah jodohku. Alhamdilillah, semuanya baik-baik saja, baik dari keluarga aku, dan juga dari istri pertamanya Mas Suryono.
Komunikasi dengan istri pertama seperti apa?
Komunikasi biasa saja, kami saling support sebagai sesama istri Mas Suryono. Yang penting harus tahu diri dan tahu posisi masing-masing saja.
Di bulan Ramadan ini Anda kan berpisah dengan suami, seperti apa Anda berbakti pada suami?
Berpisah membuat aku belum bisa melayani suami seperti menyiapkan hidangan berbuka dan sahur. Namun keadaan itu tak membuat peluang aku tertutup untuk berbakti pada suami. Aku mengingatkan agar suami bangun sahur, berbuka atau shalat melalui telepon. Ya sebatas itu yang bisa aku lakukan. Nanti kalau suami aku ke Jakarta baru bisa memberikan berbuat yang lebih nyata.
Baca juga: Sambut Suami, Bella Shofie Siapkan Jamuan Spesial
Sehari berapa kali telepnnan dengan suami?
Ratusan, pokoknya banyak deh. Ah kamu mau tahu aja deh. Yang jelas suami aku itu orangnya cemburuan.
Oh ya?
Iya, aku kan perempuan cantik. Ya sangat wajar kalau suami aku cemburu.
Kalau suami sudah cemburu, seperti apa Anda beraktivitas?
Aku tahu cemburu itu tandanya sayang. Jadi biasa aja menghadapi sikap suami yang seperti itu. Dalam beraktivitas aku juga tidak terbelenggu dengan sikap cemburu itu. Yang penting aku harus izin dulu setiap ingin belakukan aktivitas. Itu aja kuncinya.
Anda sering bertengkar dengan suami?
Rumah tangga mana yang tidak pernah bertengkar. Kami juga begitu. Kadang-kadang kalau ego lagi meninggi aku rasanya pengen mandiri. Aku kan punya pekerjaan sendiri di dunia entertain. Tanpa elo, aku juga bisa mandiri. Ya begitu deh. Namun, setelah itu kami akur lagi.
Anda belajar dari mana untuk mengatasi hal-hal seperti ini?
Aku belajarnya dari mama dan papa. Kadang-kadang mama yang mengalah kalau papa lagi capek. Begitu juga sebaliknya. Dan setelah menjadi seorang istri kita harus patuh pada suami dong. Kalau ada pekerjaan baru pergi itu pun kalau diizinkan.
Apa perubahan paling mendasar dari Anda setelah menikah?
Yang paling berubah itu sikap dan emosi. Dulu gampang marah, karena aku kan anak sulung. Kalau sekakarang lebih wise. Dulu bebas bisa ke mana-mana, sekarang sudah enggak bisa. Tugas aku sebagai seorang istri harus menjaga kehormatan suami. Dulu sering ke club malam, sekarang sudah enggak. Kalau pun pergi ke club malam dan karaoke pasti bersama suami.
Anda juga banyak teman pria di club mobil, apakah suami Anda tidak khawatir?
Aku ajak suami ke acara yang dihadiri teman-teman club mobil. Saat itu suami aku kenalkan dengan teman-teman pria. Setelah dia kenal dia juga menjadi lebih percaya. Dengan begitu menghidari fitnah, karena dia sudah tahu apa aktifitas aku.
Kurangi Job di Bulan Ramadan
Di bulan yang penuh berkah ini Bella Shofie tak mau didominasi dengan aktivitas yang berbau duniawi. Ia mengutamakan kegiatan yang bernuansa keagamaan. Apa saja aktivitas yang ia lakukan selama bulan yang mulia ini baik untuk pribadi maupun kegiatan yang bernuansa sosial, Bella menceritakan semuanya.
Seperti apa aktivitas Anda di bulan Ramadan ini?
Untuk bulan Ramadan aku memang minta pada manajer untuk mengurangi kegiatan. Kegiatan aku didominasi oleh aktivitas yang bernuansa ibadah dan sosial. Ya seperti hari ini aku hadir untuk sebuah acara berbuka puasa bersama anak yatim piatu.
Baca juga: Ngabuburit Ala Bella Shofie
Perasaannya seperti apa melakoni Ramadan pertama menjadi seorang istri?
Pastinya senang ya. Keadaan aku tentu lebih baik dari tahun sebelumnya saat statusku masih singel. Salatnya lebih baik dan puasanya juga begitu, sampai hari keenam ini masih belum bolong. Kalau dulu aduh aku malu deh. Yang jelas tanggungjawabnya sekarang beda. Melakukan apa pun harus izin dengan suami. Kalau diizinkan baru aku jalani sebuah kegiatan. Namun, kalau tidak diizinkan ya harus terima. Mungkin itu lebih baik buat aku. Dari semua hal, aku merasakan keberkahan setelah menikah.
Anda kabarnya rajin tadarus Al Quran, sudah dapat berapa juz untuk Ramadan ini?
Aduh aku baru dikit tadarusnya, baru dapat tujuh juz. Sedapat mungkin kalau ada waktu luang aku tadarus.
Ada target untuk khatam Al Quran?
Mudah-mudahan. Aku bersyukur banget sejak kecil sudah ditanamkan ajaran agama. Soalnya, banyak teman-temanku yang juga artis tidak bisa mengaji. Malah mantan pacar aku yang dulu minta diajarin mengaji. Waktu kecil aku sering ikut MTQ (Lomba baca Al Quran) tingkat kampung. Kalau eggak juara satu, ya juara dua.
Kalau suami apa bisa mengaji?
Daddy sih bisa mengaji tapi enggak terlalu lancar.
Oke, dari sisi pekerjaan seperti apa kondisinya setelah berkeluarga?
Alhamdulillah setelah menikah job aku makin banyak dan lancar. Jadi, pernikahan ini benar-benar membawa keberkahan buat aku, meski aku cuma istri kedua.
Apakah suami Anda tipe yang mengatur dan menuntut harus begini dan begitu?
Enggak tu. Suami aku enggak terlalu mengatur. Batasan dari dia ada sih. Dan itu aku juga sebenarnya sudah tahu sebagai seorang istri. Ini yang boleh dan itu yang enggak boleh. Soal busana misalnya, setelah menikah aku lebih tertutup, meski belum berhijab.
Memang ada rencana untuk berhijab?
Ya ada dong, tapi belum dalam waktu dekat ini. Hari ini aku berhijab karena kebetulan menghadiri acara berbuka puasa. Ya, busananya menyesuaikan. Untuk saat ini meski belum berhijab minimal enggak terlalu terbuka. Terus terang aku belum bisa berhijab karena masih banyak terikat pekerjaan ini dan itu. Suatu hari nanti aku juga akan berhijab, yang namanya menutup aurat itu kan perintah agama.
Hari terus beranjak malam, usai melakoni pemotretan dan wawancara Bella mohon diri. Ia selalu berdoa untuk senantiasa istiqomah. Istri kedua baginya bukan aib yang harus ditutupi. Seperti kata Bella kata kunci menjadi istri kedua adalah ikhlas. Ikhlas menerima keadaan sebagai istri yang kedua.