Fimela.com, Jakarta Berkendara sambil mabuk sama sekali bukan ide yang baik untuk dilakukan. Dua hal tersebut bisa menjadi maut yang jelas nyata dalam hidupmu dan orang lain. Ya, bukan hanya untukmu, tapi juga untuk orang lain.
Surat cinta berikut ini membuktikan betapa bahayanya efek alkohol yang nggak hanya dirasakan olehmu, namun yang terparah, bahayanya juga menimpa orang-orang di sekitarmu.
Ibu tersayang,
Aku pergi ke pesta, Bu. Aku ingat apa yang ibu katakan. Ibu bilang aku tidak boleh mabuk. Jadi, aku hanya minum soda.
Aku sungguh merasa bangga, Bu. Apa yang ibu katakan, aku lakukan. Aku tidak mabuk sambil berkendara. Meski yang lain bilang aku harus melakukannya.
Aku tahu aku telah melakukan yang terbaik, Bu. Aku tahu ibu selalu benar. Sekarang, pesta sudah berakhir, Bu. Semuanya pulang.
Saat aku masuk ke dalam mobil, Bu. Aku tahu aku akan pulang dalam keadaan utuh. Karena caramu membesarkanku. Sangat bertanggung jawab dan manis.
Aku memulai untuk mengendarai, Bu. Tapi, ketika aku melaju. Ada mobil lain yang tidak melihatku, Bu. Aku tertabrak hebat.
Ketika aku terbaring di trotoar, Bu. Aku mendengar polisi bilang "Lelaki yang satu dalam keadaan mabuk", Bu. Dan searang aku salah satu yang harus membayarnya.
Aku sekarat, Bu. Aku berharap ibu berada di sini secepatnya. Bagaimana bisa ini terjadi padaku, Bu? Hidupku meledak seperti balon.
Banyak darah di sekitarku, Bu. Dan kebanyakan darah itu dari tubuhku. Aku mendengar petugas medis bilang, Bu kalai aku akan mati sebentar lagi.
Aku hanya ingin bercerita padamu, Bu. Aku bersumpah aku tidak mabuk. Ini hanya ulah orang lain, Bu. Orang lain yang tidak berpikir.
Mungkin lelaki itu berada di satu pesta bersamaku. Yang membedakan adalah, dia mabuk dan aku akan menghadapi maut.
Kenapa orang-orang mabuk, Bu? Mabuk bisa menghancurkan seluruh hidupmu. Aki merasa kesakitan sekarang. Sakit seperti pisau.
Laki-laki yang menabrakku berjalan, Bu. Dan aku pikir ini tidak adil. Aku terkapar di sini dan yang ia hanya bisa lakukan hanyalah menatapku.
Bilang pada kakakku untuk tidak menangis, Bu. Bilang ke ayah untuk kuat. Dan ketika aku pergi ke surga, Bu.. Tulis "Anak perempuan ayah" di kuburanku.
Seseorang harus bilang ke lelaki itu, Bu, untuk tidak mabuk dan berkendara. Andai saja mereka telah bercerita padanya, Bu, aku akan masih hidup.
Nafasku semakin pendek, Bu. Aku sangat takut. Aku mohon jangan menangisi aku, Bu. Ketika aku membutuhkanmu, aku akan selalu ada di sana.
Aku punya pertanyaan terakhir, Bu. Sebelum aku mengucapkan selamat tinggal.
Aku tidak mabuk sambil berkendara. Lalu, kenapa aku yang harus mati?
Sadarkah kamu? Ketika kamu mabuk sambil berkendara, bisa jadi itu membuat orang lain harus tutup usia? Stop alkohol!