Suara 899 Minions Diisi Sutradara Pierre Coffin

Henry Hens diperbarui 22 Jun 2015, 07:50 WIB

Fimela.com, Jakarta Tokoh kuning menggemaskan, menemani waktu liburanm sejak Rabu (17/6/2015) kemarin. Film yang disutradarai dan Kyle Balda ini memang lebih dulu menyapa para penggemarnya di Indonesia daripada negara asalnya. Di Amerika Serikat, Minions baru tayang pada 10 Juli nanti.

Ini artinya, Indonesia unggul tiga minggu untuk menyaksikan petualangan seru Kevin cs. Kamu yang sudah menonton mungkin penasaran berapa jumlah karakter Minions yang ada di film animasi ini. Kita mungkin hanya tahu nama Kevin, Bob dan Stuart, tap bukan hanya tiga karakter minions ini yang muncul di layar. Jumlahnya mungkin ratusan atau mungkin ribuan.

Namun menurut situs Imdb, jumlah minions di film ini adalah 899 minions. Dan tahukah kamu kalau semuanya disuarakan oleh satu orang saja! Yup, siapa lagi kalau bukan Pierre Coffin, salah seorang sutradara film Minions. Coffin juga mengisi suara minions di dua film yang disutradarainya, Despicable Me dan Despicable Me 2.

Baca Juga: Review Minions, Terjebak dalam Lingkaran Penjahat Nomer Satu

Bagi Pierre Coffin tak sulit untuk mengisi suara minions karena suaranya nyaris sama semua dengan menggunakan bahasa minions. Menurut Coffin, bahasa minions diinspirasi lima bahasa yaitu Inggris, Spanyol, Italia, Yunani dan Indonesia. Ya, tentu bahasa Indonesia tentunya dimasukkan karena Pierre Coffin memang berdarah Indonesia.

Seperti diketahui, pria bernama lengkap Pierre-Louis Padang Coffin ini merupakan putra dari Yves Coffin, seorang diplomat asal Prancis dan Nh. Dini, seorang penulis dan novelis ternama Indonesia. Lahir di Prancis pada 1 Maret 1967, Pierre Coffin mempunyai seorang kakak bernama Marie-Claire Lintang yang sekarang tinggal di Kanada. Jadi, tak usah heran kalau kata-kata seperti ‘Terima kasih’, ‘kemari dan ‘ukulele’.

Setidaknya kita boleh sedikit berbangga bahasa Indonesia ada yang dipergunakan di film Hollywood. Rasanya kita boleh mengucapkan ‘terima kasih’ pada yang sudah menghibur kita lewat film yang kebetulan lebih dulu dirilis di Indonesia daripada di Amerika Serikat.