Fimela.com, Jakarta Di antara sejumlah aktor, tak banyak yang diberikan umur panjang seperti Rachmat Hidayat. Lelaki kelahiran Kota Kembang, Bandung, 3 Juli 1933, itu telah merasakan asam garam dunia perfilman dan kehidupan. Ia mengikuti pasang surut perkembangan dunia perfilman di Tanah Air, selama tujuh presiden. Mulai dari Presiden Soekarno, Soeharto, Habibie, KH Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo.
Rachmat bergabung di Batalyon III Siliwangi. Tahun 1953 ia diperbantukan di CPM Intel. Pada saat menjadi CPM itulah ia bertemu Usmar Ismail. Lalu ditawari main pada film Toha, Pahlawan Bandung Selatan. Ia menerima tawaran tersebut. Film itulah karier pertamanya semasa Presiden Soekarno.
(Baca juga: Selamat Jalan, Aktor Senior Rachmat Hidayat Meninggal Dunia)
Rachmat menikah dengan Tetty Rodiah. Selama berkarier ia tidak pernah hijrah dari kota Bandung, apabila ada kegiatan syuting di Jakarta ia selalu kembali ke Bandung dengan mengendarai motor besar kegemarannya.
Saat kekuasaan beralih ke tangan Soeharto dari periode 1967 hingga 1989, Rachmat Hidayat juga ikut main dalam sejumlah film. Bahkan ia menyabet sejumlah penghargaan yang membanggakan. Pada 1989 ia menjadi Pemeran Utama Pria Terbaik dalam film Pacar Ketinggalan Kereta. Selain itu, ia juga berhasil menggondol Pemeran Pendukung Pria Terbaik dalam film Boss Carmad pada 1991. Kedua penghargaan itu ia raih dalam Festival Film Indonesia (FFI).
(Baca juga: Connie Sutedja dan Kenangan Bersama Mendiang Rachmat Hidayat)
Saat terjadinya peralihan kekuasaan dari Soeharto ke Habibie pada 1998, usia Rachmat Hidayat sudah menjelang senja, 65 tahun. Pada masa itu industri perfilman sempat mati suri dengan maraknya muncul sinema eletronik atau sinetron yang muncul di layar kaca. Pertelevisian tumbuh subur. Saat itu tak terdengar lagi kiprah Rachmat Hidayat di layar lebar.
Begitu pun ketika pucuk pimpinan Indonesia berganti dari Habibie ke Gus Dur, dari Gus Dur ke Megawati, dari Megawati ke Susilo Bambang Yudhoyono hingga Presiden Joko Widodo. Meski begitu, Rachmat tetap memantau perkembangan dunia perfilman di Tanah Air hingga meninggal dunia.
Seperti ditulis Bintang.com, Rachmat Hidayat yang telah hidup di era 7 presiden itu menghembuskan nafas terakhir pada Minggu (14/6/2015) sekitar pukul 04.30 WIB di Rumah Sakit Borromeus, Bandung. Ia meninggal akibat sakit jantung dan stroke. Jenazah Rachmat Hidayat dimakamkan di Tempat Pemakaman Umu (TPU) Bojong Kunci, Bandung Selatan, kemarin, Minggu (14/6/2015) siang.