Kisah Ali Limau Ikuti Jejak Ustad Jefri

Joanzen Yoka diperbarui 13 Jun 2015, 05:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Perjuangan panjang Ali Limau kini menunjukkan hasil, ia kini memantapkan dirinya menjadi seorang ustad. Dikenal saat mengikuti ajang pencarian grup pelawak disalah satu stasiun televisi swasta.

Setelah habis kontrak pada tahun 2007 dengan salah satu PH, ia bertemu dengan almarhum ustad Jefri Al Buchori dan diajak untuk berdakwah. Tanpa menolak, pemilik nama Ali Zaenal Abidin ini pun mengikuti jejak Ustad Jefri Al Buchori.

"Ikut API tiba-tiba menang juara tiga. Selesai kontrak tahun 2007 saya ketemu sama ustad Jefri dia bilang udah ikut gue biar mengamalkan ilmu pesantren juga. Akhirnya saya ikut beliau. Sampai setahun sebelum meninggal dia bilang udah deh gue udah nganterin lo (sampe punya yayasan). Setelah itu saya belajar otodidak artinya saya melihat ceramah-ceramah, akhirnya alhamdulillah berkah Allah titipkan ilmu sampe skarang," kata Ali Limau di Cipete, Jakarta Selatan, Jumat (11/6/2015).

Meski berniat baik, namun ada saja yang berpikiran tak suka karena ia mempunyai latar belakang sebagai pelawak. Tak mudah baginya untuk meyakinkan orang lain bahwa ia sanggup berdakwah.

Padahal ia sendiri mempunyai latar belakang pendidikan di pesantren selama 9 tahun. Ali Limau selalu mengingat kata-kata Ustad Jefri sewaktu masih menyemangatinya agar terus berdakwah.

"Ada yang ga suka, tapi kan kita ga bisa hidup kalo dengerin gitu. Tapi uje dulu pernah bilang, gue dulu jadi imam, jamaah ada lima pas selesai tiba-tiba ga ada orang, karena dibilang imamnya tukang mabok. Saya berpikir kalo pelawak boleh kan menyampaikan ayat, kalo ustad juga boleh kan ngelawak. Artinya harus tetap sesuai porsi, 80 persen dakwah, dan sisanya dibumbui ngelawak" ungkapnya.

What's On Fimela