Fimela.com, Jakarta Kartini hidup pada masa tahun 1879-1904. Meskipun sudah lama, namun Hanung Bramantyo yakin pemikiran Kartini masih sesuai jika diterapkan pada saat ini. Karena itulah Hanung antusias menyiapkan film 'Kartini'.
"Pemikiran Kartini masih relevan sampai sekarang. Kartini dibatasi karena kebudayaan sebagai bangsawan yang harus menikah dengan bangsawan. Orangtua kalau punya anak perempuan, sampai sekarang, suka berfikir anak ini akan menikah dengan siapa. Dulu kebudayaan dipakai untuk membatasi aktivitas perempuan, sekarang agama yang dipakai untuk membatasi aktivitas perempuan," ujar Hanung Bramantyo usai diskusi 'Kartini dan Bangsa yang Mandiri' Senin (1/6) di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Senayan, Jakpus.
Hanung menambahkan perempuan Indonesia sampai sekarang belum bisa bebas. "Itu sebabnya film ini masih relevan sampai sekarang. Kenapa kartini, karena kalau dikaitkan dengan perempuan Kartini yang muncul. Pertanyaannya, ngertikah siapa itu Kartini? Karena itu saya pengin menyimpulkan Kartini versi saya," kata Hanung.
Baca Juga: Hanung Bramantyo Suguhkan Film Kartini di 2016
Hanung memilih untuk menggambarkan kehidupan Kartini dalam masa pingitan. Saat dipingit, Kartini melepmarkan pemberontakan. Inilah yang memicu perjuangan kesetaraan gender.
"Kartini yang ingin digambarkan bagian saat Kartini mulai dipingit sampai kemudian menikah. Kartini seperti anak remaja sekarang pinter bahasa belanda, suka nulis. Kalau anak sekarang pinter bahasa inggris nulis blog. sebenarnya sama, nggak ada bedanya," ujar Hanung Bramantyo.