Review 'San Andreas', Perjuangan Dramatis Lalui Gempa

Regina Novanda diperbarui 03 Jun 2015, 13:50 WIB

Fimela.com, Jakarta Pemain:  Dwayne Johnson, Carla Gugino, Alexandra Daddario, Paul Giamatti, Hugo Johnstone-Burt, Ioan Gruffudd dan Art Parkinson. Sutradara: Brad Peyton. Durasi: 114 menit.

Sinopsis:

Tak ada satu pun manusia yang dapat melawan kekuatan alam ketika marah. Tak terkecuali bagi California yang dikisahkan terkena bencana gempa dalam film 'San Andreas'. Gempa berkekuatan 9,1 skala richter itu mampu memporak-porandakan salah satu kota terbesar di Amerika Serikat.

Ray (Dwayne Johnson) yang merupakan seorang pilot helikopter tim penyelamat harus berjuang menolong banyak orang. Selain warga California, Ray juga harus menolong mantan istrinya, Emma Gaines (Carla Gugino) dan anak semata wayangnya Blake Gaines (Alexandra Daddario). Ray mengerahkan semua kemampuannya untuk menolong Emma yang terjebak dalam gedung yang akan runtuh. Emma harus berlari ke atas gedung agar dapat ditolong oleh Ray.

Usaha Ray ternyata tak sia-sia. Ia berhasil mengangkat Emma ke helikopter. Perjuangan keduanya ternyata tak berhenti sampai disitu. Ray dan Emma harus segera menyusul Blake yang terjebak di daerah terpencil sebelum gempa menelan nyawa putrinya itu.

Blake diketahui pergi bersama kekasih Emma, Daniel Riddick (Ioan Gruffudd). Namun kejadian gempa itu membuat Blake mengetahui sifat asli Daniel. Daniel meninggalkan Blake dalam keadaan kaki Blake terjepit di mobil yang mereka tumpangi. Seorang yang baru dikenalnya, Ben Taylor (Hugo Johnstone-Burt) tiba-tiba datang menolong Blake.

Kini Blake menemukan teman untuk meneruskan perjuangannya menemukan sang ayah. Blake, Ben, dan Ollie (Art Parkinson) terus menyusuri kota untuk menemukan tempat tertinggi yang mungkin dapat mereka jangkau. Namun gempa susulan terus terjadi sehingga mereka harus benar-benar berjuang untuk dapat bertemu dengan Ray dan Emma.

Perjuangan dramatis itu semakin terlihat saat Ray dan Emma yang berhasil menemukan Blake terjebak dalam sebuah gedung. Kegembiraan mereka ternyata harus terhalang oleh gelombang tsunami yang kembali menerjang. Fisik Blake pun semakin melemah karena perjuangannya yang telah dilaluinya itu. Apakah usaha Ray untuk membebaskan Blake berhasil? Lalu bagaimanakah nasib keluarga kecil Ray?

Review:

Film 'San Andreas' telah memberikan warna tersendiri bagi perfilman Hollywood musim ini. Pasalnya, film yang mengangkat fenomena alam sudah sangat jarang. Namun Brad Peyton berhasil mengemas kronologi dan suasana gempa yang dahsyat dalam sebuah film layar lebar.

Sangat wajar ketika portal Cinemascore memberikan nilai A- untuk film 'San Andreas'. Film ini telah memberikan efek menegangkan di hampir setiap adegannya. Penonton seakan-akan tak bisa dibuat lengah dengan setiap detail film.

Semua aspek tak luput dari pemikiran Peyton. Tak hanya gempa, Peyton juga menampilkan fenomena alam tsunami yang terjadi akibat gempa 9,1 skala richter itu. Peyton benar-benar menampilkan keadaan kota yang hancur akibat bencana itu. Momen gedung-gedung runtuh membuat film ini seakan nyata. Banyak penonton yang dibuat terbelalak dengan 'kehancuran' California.

Memang bukan perkara mudah membuat setting dalam film seakan nyata. Namun 'San Andreas' telah mencobanya dengan cukup baik. Akting para pemain film juga sangat mendukung untuk membuat film ini 'nyata'. Karakter Ray sangat melekat pada sosok Dwayne Johnson. Johnson dapat menggunakan 'kekekaran' tubuhnya untuk menjelma menjadi tim penyelamat yang kuat.

Art Parkinson menjadi aktor paling muda di film 'San Andreas'. Akan tetapi karakter Ollie Taylor yang kecil dan pemberani itu berhasil diperankan baik oleh Parksinson. Ia bahkan tak malu-malu untuk 'menggoda' Blake (Alexandra Daddario).

'San Andreas' digadang-gadang akan menjadi salah satu film tersukses Warner Bros. Di awal penayangannya, film ini berhasil menduduki posisi pertama box office. Film 'San Andreas' sudah dapat Anda saksikan dalam bentuk 2D dan 3D di bioskop-bioskop tanah air.

 

Foto-foto Adegan:

 

Trailer film 'San Andreas':

What's On Fimela